Tuturan id – Memperkuat keamanan dan keselamatan ruang digital, Negara ASEAN mengajak berkolaborasi dari kejahatan siber yang semakin canggih dengan beragam bentuk dan tidak mengenal batas negara.

“Kita tidak kebal terhadap bahaya yang datang seiring dengan kemajuan. siber telah menjadi momok yang terus membayangi, muncul dalam berbagai bentuk dan semakin canggih,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian dan Informatika (Sekjen ), Mira Tayyiba, dalam keterangannya terkait Pertemuan ke-19 ASEAN Telecommunication Regulators’ Council (ATRC) dengan di Badung, Bali, pada Kamis (24/8/2023).

Menurutnya, dalam situasi konektivitas yang tidak mengenal batas negara, keberadaan praktik terbaik regulasi, manajemen spektrum, keamanan siber, dan integrasi teknologi menjadi prasyarat untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan ranah digital, sebutnya

Oleh karena itu, sebagai Ketua ATRC ke-29, Mira Tayyiba mengajak seluruh delegasi yang hadir mengambil langkah proaktif untuk melindungi infrastruktur digital dan kepercayaan warga negara ASEAN dan Jepang, imbuhnya.

“Usulan Jepang dalam memperkuat efektivitas respons insiden dan mempromosikan standar keamanan siber internasional merupakan mercusuar harapan bagi ASEAN,” ungkapnya.

Sekjen menuturkan, pertemuan ASEAN-Jepang menjadi tonggak penting untuk melanjutkan komitmen membina kerja sama, kolaborasi, dan kemajuan dalam sektor telekomunikasi, bebernya.

Mira berharap, kolaborasi ASEAN-Jepang dapat meningkatkan ketangguhan masing-masing negara dalam melawan siber dengan lebih gesit, harapnya.

“Didunia yang saling terhubung ini, telekomunikasi memainkan peran penting, yang berfungsi sebagai tulang punggung dan masyarakat kita,” kata Mira Tannyiba.

Inisiatif itu bukan hanya tentang kolaborasi teknis, itu tentang membangun komunitas tangguh yang dapat merespons dengan cepat dan tegas ketika ruang digital kita terancam, pungkas Sekjen .

Turut hadir dalam acara itu Delegasi Jepang, delegasi negara ASEAN, perwakilan Sekretariat ASEAN, dan Direktur ASEAN ICT Centre (AICTC).(ir) ****