Tuturan – Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan telah menyiapkan sebuah program yang dapat mendorong pengoptimalan .

Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Setiadi saat memberikan sambutannya pada acara Indonesia Digital Summit 2023 di Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2023)

Dirinya juga menyebutkan jika program-program itu telah membawa 22 juta pengusaha UMKM masuk ke ekosistem digital.

“Inovasi dari rekan-rekan pelaku bisnis untuk berinovasi menghasilkan produk maupun layanan yang lebih baik untuk perekonomian bangsa,” ujar dalam rilis pers yang diterima, Rabu (29/11)

Adapun program yang dimaksud di antaranya adalah Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), Gerakan Literasi Digital (GNLD), penyediaan pelatihan pengembangan wirausaha berbasis digital, program UMKM Level Up melalui Digital Mentoring dan Business Incubator, serta Digital Entrepreneurship Academy (DEA) untuk mendorong UMKM Go Online.

Selain lewat program-program itu, Kementerian Kominfo juga menunjukkan dukungannya lewat upaya meningkatkan layanan jaringan telekomunikasi.

“Dalam era digitalisasi ini, yang penting coverage dan capacity. Saya tadi ngobrol dengan Bu Sri Mulyani, coverage-nya baru 78 persen. Masih ada 22 persen warga bangsa kita terutama yang di pelosok yang belum terkoneksi atau mengakses internet. Itu PR kita,” kata dia.

Budi Arie pun menjelaskan kendala yang dihadapi untuk meningkatkan layanan jaringan telekomunikasi. Salah satunya adalah uniknya kondisi geografis Indonesia sehingga teknologi yang digunakan juga berbeda-beda.

“Kita adalah yang paling unik secara geografis, sehingga kegiatan teknologi beragam, bisa menggunakan fiber optic, wireless, satelit. Pilihan teknologinya nggak selalu sama di seluruh wilayah Indonesia,” ucap dia.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Shintia Kamdani menyampaikan harapan pada acara ini. Dia berharap acara ini menjadi ajang pertemuan pelaku usaha, pakar, dan untuk membahas arah di .

Dia menyampaikan apa yang dibutuhkan pengusaha untuk membantu mendorong optimalisasi .

“Kita butuh kerangka regulasi yang suportif. Ini penting, mengingat kepastian hukum dan kerangka regulasi yang jelas bisa meningkatkan kepercayaan investor untuk investasi infrastruktur digital di Indonesia,” ujar dia.****