– Usai dilakukan penangkapan terhadap DE (28) terduga terorisme di Bekasi pada Senin (14/8/), Polri kini mengungkap bahwa tersangka DE yang merupakan karyawan PT KAI yang ditangkap Detasemen Khusus () 88 Antiteror Polri di Bekasi diketahui aktif sebarkan aksi di media sosial.

Hal tersebut disampaikan juru bicara 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar, dirinya mengatakan jika sebelumnya akun-akun media sosial milik tersangka juga pernah ditutup.

“Yang bersangkutan itu memang sangat aktif di sosial media, sampai beberapa akun sebelumnya itu sudah direport dan ditutup oleh Facebook maupun YouTube karena diduga mempropaganda aksi terorisme,” kata Aswin di Mabes Polri, Selasa (15/8/), dikutip pmjnews.

Meski demikian, menurut Aswin, tersangka terus membuat akun baru untuk digunakan menyebarkan propagandanya, bahkan menjadi lebih privat untuk mengajak aksi teror.

“Sekitar 3 minggu ke belakang, jadi puncaknya bahwa yang bersangkutan terlihat Ghirah-nya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliyah atau untuk melakukan aksi terorisme,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus () 88 Antiteror Polri menangkap satu orang terduga teroris berinisial DE (28) di kawasan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin (14/8/).

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan pelaku yang ditangkap berperan menyebarkan paham di media sosial.

“Melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook,” ungkap Ahmad Ramadhan dalam keterangannya.

Selain itu, DE disebutkan juga merupakan salah satu pendukung dari Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang kerap aktif di media sosial.

“Mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi,” terangnya.****