Tuturan id Iduladha merupakan momen yang sangat berarti bagi umat di seluruh dunia. Selain sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, berkurban juga memiliki makna sosial yang sangat penting.

Berkurban mengajarkan umat untuk mengabdi kepada Tuhan dan dengan sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

Momen pembagian daging kurban kepada warga. (Foto: arya_05/tuturan)

Golongan Penerima

ini identik dengan penyembelihan hewan kurban, seperti sapi, kambing, atau domba. Islam mengatur mengenai golongan yang berhak menerima daging kurban tersebut serta jumlahnya, yaitu:

  • Shohibul kurban dan keluarganya (sebesar 1/3)

Shohibul kurban adalah orang yang menyediakan hewan kurban untuk disembelih. Dia dan keluarganya berhak mendapatkan bagian dari daging kurban sebesar 1/3 dari total keseluruhan. Hal ini merupakan hak yang diberikan kepada pemilik hewan kurban sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan atas keikhlasan serta usahanya dalam menyediakan hewan tersebut.

  • Tetangga shohibul kurban (sebesar 1/3)

Tetangga shohibul kurban adalah orang-orang yang tinggal di sekitar pemilik hewan kurban. Mereka juga berhak mendapatkan bagian dari daging kurban sebesar 1/3 dari total keseluruhan. Pemberian kepada tetangga ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara sesama tetangga dan meningkatkan solidaritas serta kebersamaan dalam merayakan kurban.

  • Orang-orang fakir, miskin, dan anak yatim (sebesar 1/3)

Orang-orang fakir, miskin, dan anak yatim juga berhak menerima bagian dari daging kurban sebesar 1/3 dari total keseluruhan. Dalam Islam, memberikan bagian dari daging kurban kepada mereka adalah salah satu bentuk kepedulian sosial dan amal ibadah yang dianjurkan. Pemberian ini diharapkan dapat membantu mereka yang membutuhkan agar dapat merasakan kebahagiaan dan kecukupan saat perayaan Idul Adha.

Waktu Penyembelihan Kurban

Penyembelihan hewan kurban dilakukan setelah salat Iduladha hingga hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Daging kurban tidak boleh dijual oleh orang yang berkurban.

Pengorbanan yang dilakukan pada Iduladha memiliki makna yang mendalam. Pertama, pengorbanan mengajarkan kita untuk rela berkorban demi orang lain.

Hal ini dicontohkan oleh Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anaknya, Ismail, atas perintah Allah SWT. Kedua, pengorbanan mengajarkan kita untuk dengan sesama.

Daging kurban yang dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan merupakan bentuk kepedulian sosial dan wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan.

Pada Iduladha ini, Umat Islam juga diajarkan untuk tidak serakah dalam mengonsumsi . Daging kurban yang dibagikan, oleh penerima hendaknya dimakan dengan penuh kesyukuran dan tidak berlebihan.

Umat juga dianjurkan untuk menyisihkan sebagian daging kurban untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.