Tuturan Id- Mantan Wakil Presiden dan Ketua Umum Partai Golkar periode 2004-2009, Jusuf Kalla, mengemukakan harapannya agar Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024, Airlangga Hartarto, dapat maju sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Kalla menyatakan keinginannya ini saat memberikan keterangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari Senin (31/7/2023).

Jusuf Kalla menyoroti pentingnya dukungan internal Partai Golkar untuk memajukan Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden.

Ia juga menduga bahwa kemungkinan besar Golkar akan mengajukan bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, atau bakal calon presiden dari , Pranowo.

“Hanya antara dan Prabowo (sebagai Cawapres). Tapi, karena partai besar yang mempunyai juga kemampuan atau pun hak untuk meningkatkan suara nomor 1 apabila jadi wakil,” ujar Jusuf Kalla.

Meskipun Kalla menyatakan harapannya agar Airlangga menjadi Cawapres, dia menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam proses negosiasi tersebut dan tidak mengetahui banyak mengenai isi negosiasi yang sedang berlangsung.

“Saya kira itu harapannya (Golkar) untuk masuk dalam Cawapres. (Meskipun) saya sendiri tidak terlibat, tidak mengetahui banyak isi negosiasi,” sambungnya.

Kalla juga menegaskan pentingnya soliditas internal Partai Golkar dan dukungan terhadap kepemimpinan Airlangga Hartarto. Ia menolak wacana menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk melengserkan Airlangga dari Ketua Umum, karena menurutnya, partai harus bersatu untuk memenangkan .

“Saya sangat tidak setuju (munaslub), karena itu akan lebih menurunkan marwahnya Golkar,” tegas Kalla.

Sebelumnya, Partai Golkar telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, PPP telah menyatakan untuk bergabung dengan guna mendukung Ganjar Pranowo pada mendatang.

Dalam konteks ini, Airlangga Hartarto juga pernah menunjukkan kedekatannya dengan Prabowo Subianto, dan Partai Golkar telah mendorong pembentukan koalisi besar agar Koordinator Bidang Perekonomian itu bisa maju sebagai Cawapres.

Namun, saat ini, Golkar justru membentuk tim teknis dengan untuk membahas rencana kerja sama politik setelah Airlangga bertemu Ketua DPP Puan Maharani pada Kamis (27/7/2023).****