id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama konkret kedua negara di berbagai bidang.

Hal tersebut disampaikan oleh dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr. di Istana Malacañang, Manila, , Rabu (10/1/).

“Di bidang politik dan kami sepakat memperkuat kerja sama perbatasan,” ujar Presiden Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Presiden pada Rabu (11/1/)

“Dan telah saya sampaikan pentingnya mendorong percepatan revisi border patrol agreement, border crossing agreement, dan penyelesaian batas landas kontinen, serta penguatan kerja sama pertahanan, termasuk ,” sambungnya.

Di bidang ekonomi, lanjut Jokowi, kedua negara sepakat untuk terus membuka akses pasar sebagai upaya untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. Secara khusus, Presiden pun meminta dukungan terkait tindakan pengamanan terhadap produk kopi Indonesia.

“Kami sepakat terus membuka akses pasar dan Indonesia meminta dukungan terkait dengan special safeguard measure untuk produk kopi Indonesia,” tuturnya.

Terkait kerja sama kawasan, Indonesia dan Filipina sepakat untuk memperkuat kesatuan dan sentralitas ASEAN. Presiden menekankan, ASEAN harus terus berpegang pada prinsip hukum internasional.

“Kami sepakat pentingnya penguatan kesatuan dan sentralitas ASEAN yang bukan hanya sekadar jargon, serta ASEAN yang harus terus berpegang pada prinsip-prinsip hukum internasional dan menjaga positive force untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran,” jelasnya.

Presiden juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina kepada badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia untuk membangun penting infrastruktur di negara tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Jokowi mendorong agar proyek pengerjaan kereta komuter utara-selatan Filipina yang turut digarap oleh BUMN Indonesia dapat segera terlaksana.

“Untuk groundbreaking North-South Commuter Railway Project penting untuk dipercepat,” tukasnya.****