id – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow di Utara hari ini, Jum’at (23/2/).

Peresmian Bendungan Lolak ini dilakukan dilakukan pagi tadi, Jumat (23/2/).

Kehadiran bendungan ini di Utara menjadi momen penting dalam upaya menghadapi pengelolaan air dan energi di masa depan. Bendungan ini dibangun dengan investasi sebesar Rp 2,02 triliun.

Selanjutnya, Bendungan Lolak ini tidak hanya diharapkan menjadi solusi lokal untuk kekurangan air dan pengendalian banjir tetapi juga sebagai model pengelolaan sumber daya air yang efisien bagi .

“Ke depan, urusan air, urusan energi akan menjadi sebuah persoalan besar kalau kita tidak siapkan sekarang, kalau kita tidak kelola mulai dari sekarang,” kata Jokowi dalam keterangannya.

Namun di sisi lain, Bendungan Lolak juga diharapkan dapat mengurangi risiko banjir hingga 29% di wilayah sekitar, sebuah perbaikan yang signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya.

“Bisa menjadi air baku bagi masyarakat di Bolaang Mongondow, bisa mereduksi banjir sampai 29%, kalau sebelumnya banjir, kemudian ada bendungan menjadi terkurangi 29%,” beber Jokowi.

Melalui Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia menjelaskan Bendungan Lolak dibangun sejak tahun 2015 dan diselesaikan pada tahun . Bendungan ini akan menjadi salah satu sumber air baku untuk Kecamatan Lolak sebesar 500 liter per detik.

“Untuk pasokan air bersih, Bendungan Lolak ini telah kita bangun intake dan pipa transmisi menuju ke Instalasi Pengolahan Air Lolak sepanjang 10 km,” kata Bob.

Tak hanya itu Bendungan ini juga akan memiliki manfaat irigasi seluas 2.200 hektare. Dialirkan dengan dua saluran, pertama melalui Bendung Lolak Atas yang mempunyai potensi irigasi 1.300 hektare. Kemudian yang kedua di bagian hilirnya terdapat bendung eksisting yaitu Bendung Lolak dengan luas irigasi 900 hektare.

“Sebelum ada bendungan Indeks Pertanaman (IP) hanya 120%, setelah ada Bendungan Lolak IP bisa naik hingga 250%,” ujar Bob.***