Tuturan id – Menteri Pertanian () Syahrul Yasin Limpo akan menggenjot produksi beras di seluas 500.000 hektare yang disiapkan untuk skenario terburuk guna menghadapi fenomena yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Agustus-September 2023.

sudah membuat prediksi terjelek, jadi kita harus exercise (lakukan) di kurang lebih 500 ribu hektare (),” katanya dalam konferensi pers usai Musyawarah Rencana Pembangunan Pertanian Nasional (Musrenbangtannas) 2023, di Jakarta, Rabu 12/07/2023, dikutip antaranews.com

Menteri Pertanian Syahrul mengatakan, pihaknya akan memetakan potensi produksi pangan pada Musrenbangtanak 2023 untuk menentukan strategi yang tepat dalam menghadapi kondisi iklim.

Kawasan ini dibagi menjadi kawasan hijau dengan air dan alam yang cukup; area kuning, dianggap biasa-biasa saja dan perlu tindakan; serta area merah yang sangat buruk untuk produksi.

Menteri Pertanian Syahrul mengatakan, peningkatan produksi di seluas 500.000 hektar itu diharapkan dapat menghasilkan sekitar 3 juta ton gabah kering atau sekitar 1,5 juta ton beras.

“Perkiraan kita, kita akan shortage (kekurangan), katakanlah, 300-500 ribu ton beras. Jadi insya Allah mudah-mudahan dengan segala upaya bisa kita capai,” katanya lagi.

juga memastikan untuk ketersediaan 12 komoditas pangan pokok masih akan tersedia hingga akhir tahun 2023 ini, dirinya menegaskan adapun upaya persiapan juga harus dilaksanakan terlebih di tengah gejolak iklim dan krisis pangan yang melanda .****