id – Dampak buruk perang Ukraina vs Rusia mengakibatkan Rusia, mendesak agar para ibu di Rusia untuk mempunyai 8 anak atau lebih.

Desakan tersebut disampaikan oleh Putin tersebut bukan tanpa , Putin menyerukan hal ini guna membentuk keluarga dengan jumlah besar sebagai ‘norma’ di tengah melonjaknya jumlah korban jiwa dalam perang melawan Ukraina.

Berdas informasi yang di kutip .id dari The Independent, Minggu (10/12/2023), dalam pidatonya melalui tautan video di the World Russian People’s Council di Moskow, Putin menegaskan bahwa peningkatan populasi Rusia akan menjadi ‘tujuannya untuk beberapa dekade mendatang’.

“Banyak masyarakat kita yang mempertahankan tradisi keluarga, yaitu membesarkan 4, 5 anak atau lebih,” kata Putin.

“Ingatlah bahwa di keluarga Rusia, nenek dan nenek buyut kami memiliki 7 dan 8 anak. Mari kita lestarikan dan hidupkan kembali tradisi ini. Memiliki banyak anak, keluarga yang besar, harus menjadi norma, cara hidup bagi seluruh masyarakat Rusia,” imbuhnya.

Sebagai informasi penting, Putin sendiri dikabarkan hanya memiliki dua anak yang dikenal oleh publik, yaitu putri dari mantan istrinya, Lyudmila, yakni Maria Vorontsova dan Katerina Tikhonova.

Meski begitu, telah lama beredar rumor di pers Rusia bahwa ia memiliki banyak keturunan dari perselingkuhannya dengan seorang jutawan, Svetlana Krivonogikh dan seorang pesenam peraih medali emas Olimpiade, Alina Kabaeva.

Selanjutnya, negara Rusia sendiri telah menyaksikan penurunan angka kelahiran sejak sebelum bubarnya Uni Soviet.

Para ahli mengaitkan penurunan ini dengan memburuknya perekonomian dan peraturan aborsi yang ketat, sehingga menjadi penghalang bagi calon orang tua.

Dengan adanya kondisi tersebut, Rusia telah berupaya meningkatkan angka kelahiran yang buruk di negaranya dengan menerapkan berbagai insentif pemerintah bagi individu yang memiliki anak, termasuk imbalan finansial bagi keluarga yang memiliki lebih dari satu anak, sejak ia berkuasa 24 tahun yang lalu.

Akan tetapi, menurut dari Rosstat, layanan statistik federal Rusia, langkah-langkah ini menunjukkan dampak yang minimal atau bahkan tidak ada pengaruhnya.

Populasi Rusia dilaporkan berjumlah 146.447.424 jiwa pada 1 Januari, lebih rendah dibandingkan angka pada tahun 1999 ketika Putin menjabat sebagai presiden.

Sementara untuk, angka kelahiran di Rusia terus menurun sejak tahun 90-an dan menurut yang dikelola Kyiv, Rusia telah menderita lebih dari 300.000 korban sejak awal konflik dengan Ukraina.***