– Perdana Menteri (PM) , Chris Hipkins, mengeluarkan seruan tegas untuk segera membebaskan pilot Susi Air, Philip Mehrtens, yang telah disandera oleh Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua selama enam bulan terakhir.

Pemimpin ini menekankan bahwa penahanan yang semakin lama dapat membahayakan kesejahteraan keluarga Mehrtens.

“Saya ingin menyerukan sekali lagi kepada mereka yang menahan Philip untuk segera membebaskannya,” tegas Hipkins dalam pernyataannya di Auckland, seperti yang dikutip dari laman AFP pada Rabu (9/8/2023).

Philip Mehrtens, seorang pilot yang bekerja untuk Indonesia Susi Air, telah berada dalam tahanan KKB di wilayah Papua sejak tanggal 7 Februari setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Nduga. Penyanderaan ini juga melibatkan pembakaran pesawat yang diterbangkan oleh Mehrtens.

“Sama sekali tidak ada pembenaran untuk melakukan penyanderaan. Semakin lama Philip ditahan, risiko terhadap kesejahteraannya semakin besar, dan situasinya semakin sulit bagi dirinya dan keluarganya,” ungkap Hipkins dengan tegas.

Pemerintah telah terlibat aktif dalam upaya pembebasan Philip Mehrtens. Kementerian Luar Negeri telah memimpin respons yang berkolaborasi dengan otoritas Indonesia dalam rangka menghadapi situasi ini.

PM Hipkins juga telah berkomunikasi dengan keluarga Mehrtens untuk memberikan keyakinan bahwa segala upaya telah dilakukan untuk membawa pulang Philip.

Panglima TNI, Laksamana , mengungkapkan bahwa upaya pembebasan Philip masih berfokus pada jalur kemanusiaan. Pendekatan ini melibatkan negosiasi dengan kepala daerah dan masyarakat setempat, untuk mencegah timbulnya dalam proses pembebasan.

“Kita tetap mengutamakan jalur kemanusiaan dengan berkoordinasi dengan Bupati Nduga yang baru dan tokoh masyarakat setempat. Tujuannya adalah untuk menghindari timbulnya baik di pihak kami maupun masyarakat,” kata Laksamana Yudo Margono.