Tuturan id – Huawei Mate 60 Pro merupakan produk terbaru Huawei penerus generasi sebelumnya Huawei Mate 50 series yang rilis tahun lalu. Huawei Mate 60 Pro diluncurkan pada 29 Agustus lalu dan membawa hal yang mengejutkan, Flagship ini dipersenjatai Chipset fabrikasi 7 nanometer buatan pabrikan lokal China yakni perusahaan lokal SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corporation).
Mengetahui hal ini, Pemerintah Amerika Serikat (AS) dibuat meradang, sebuah hal tidak dapat diterima, jika pabrikan china mampu membuat teknologi itu tanpa menggunakan teknologi barat. SMIC ataupun Huawei pun dicurigai telah bertindak curang.
Bagaimana tidak, Huawei Mate 60 Pro menjadi perangkat pertama Huawei dengan chip 5G baru sejak pembatasan akses ke teknologi AS. Flagship dengan prosesor Kirin 9000S (7 nano meter) berjalan di Harmoni OS 4.0 dan memiliki kemampuan istimewa untuk melakukan panggilan satelit dan kemampuan kecepatan unduh yang melebihi ponsel 5G teratas menyentuh kecepatan 350 megabyte per detik.
Fakta tersebut membuat Chairman Senate Intelligence Committee, Mark Warner dan Anggota DPR AS mencurigai tindakan perusahaan asal china itu, dan menyarankan adanya sanksi tambahan buat Huawei dan SMIC.
“Saya sangat cemas karena persepsi industri adalah bahwa China tidak bisa mencapai chip 7 nanometer,”, sebut Mark Warner.
Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR Michael McCaul, menuding SMIC mungkin telah melanggar sanksi AS, dan akan meminta klarifikasi dari Departemen Perdagangan. Sementara Anggota lainnya menyerukan untuk mengakhiri semua ekspor teknologi AS ke Huawei dan SMIC untuk memperjelas bahwa perusahaan manapun yang melanggar hukum AS dan merusak keamanan nasional akan diputus dari teknologi AS.
Sejak tiga tahun lalu, Huawei maupun SMIC masuk dalam daftar hitam AS sehingga mempunyai kemampuan terbatas untuk memperoleh akses teknologi semikonduktor Amerika. Kini kemunculan Mate 60 Pro memicu kontroversi di dunia teknologi antar kedua negara. Dengan begitu China menjadi saingan baru AS dalam dunia semikonduktor.
Analis TechInsights, Dan Hutcheson, menyatakan bahwa perkembangan terbaru Huawei adalah “tamparan di wajah” Amerika Serikat.
TechInsights menyatakan Huawei berambisi kembali menggenjot produksi HP 5G pada akhir tahun ini berbekal kemampuan perangkat perancang semikonduktor sendiri dan kapabilitas produksi chip SMIC.**(bee)