Tuturan id – Dibalik kesuksesan seorang pasti ada peran orang tua di belakangnya. Hal ini juga berlaku untuk bakal calon presiden (bacapres) PDIP .

Diketahui, adalah anak kelima dari enam bersaudara oleh pasangan Parmudji Wiryo dan Sri Suparni.

Saat ini, kedua orang tua Ganjar sudah menutup usia. Sang ayah meninggal pada usia 87 tahun, dan sang ibu meninggal pada usia 75 tahun.

Dilansir dari laman resmi Provinsi Tengah, Rabu (13/9/) ayah Ganjar yang bernama Parmudji Wiryo telah meninggal dunia pada April 2017 lalu. Sebelum meninggal, sang ayah dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Berikut profil ayah merupakan mantan anggota Brimob yang sukses mendidik anaknya.

Berdasarkan data yang dihimpun, Parmudji bekerja sebagai anggota Polri dan pernah ditugaskan dalam operasi penumpasan PRRI atau Permesta di Sumatera Barat, Riau, dan Jambi.

Karena bekerja sebagai anggota Polri, ayah Ganjar beserta kelurga pernah pindah ke berbagai daerah di Indonesia.

Setelah pensiun sebagai polisi, ia dibantu sang istri untuk membuka warung kelontong untuk menyambung hidupnya. Ganjar pun turut membantu kedua orang tuanya dengan berjualan bensin di pinggir jalan.

Ayah dari Calon Presiden ini dikenal sebagai sosok ayah yang penuh perhatian terhadap keluarganya.

Selain itu, ia selalu mencintai pekerjaannya. Tidak hanya perhatian kepada anak-anaknya, ia juga memberikan kasih sayang yang penuh untuk cucunya yang saat ini berjumlah 17 orang.

sendiri lahir dengan nama Ganjar Sungkowo pada 28 Oktober 1968 di sebuah desa yang berlokasi di Lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Tengah. Arti namanya yakni ‘Ganjaran setelah mendapatkan kesusahan atau kesedihan”.

Namun, lambat laun kedua orang tua Ganjar merasa takut jika anak ke limanya akan bergulat dengan kesusahan dan kesialan di masa depan. Sehingga namanya pun diganti menjadi Ganjar Pranowo. Perubahan nama seperti ini lazim dilakukan oleh orang di masa lalu.

Jiwa kepemimpinan suami dari Siti Atikoh Supriyanti ini rupanya sudah ada sejak masih kecil. Masa kecil Ganjar Pranowo sempat berpindah-pindah tempat. Hal ini dilakukan karena mengikuti tugas dinas ayahnya. Karena itulah ia sempat bersekolah di beberapa daerah.**(jo)