Tuturan id – Mantan Kepala BIN yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyatakan siap mendukung sebagai Capres 2024.

Hal itu disampaikan usai acara pertemuan Anies dengan para purnawirawan TNI dan Polri di Pendopo Anies kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

“Memilih Pak Anies itu karena kita tahu latar belakang pribadinya kan tahu. Semua capres itu kita harus tahu track record nya, apa yang pernah dikerjakan, dia punya success story enggak waktu menjabat,” kata Sutiyoso dikutip Senin, (9/10/2023).

Berikut Sekilas Sosok Sutiyoso

Dikutip dari berbagai sumber, Sutiyoso lahir di Semarang, pada 6 Desember 1944. Ia merupakan anak ke enam dari delapan bersaudara. Ia adalah putra pasangan Tjitrodihardjo dan Sumini.

Setelah tamat SMA di Semarang pada 1963 dan sempat setahun kuliah di Jurusan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus, ia masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia di Magelang. Lulus pada 1968, ia berpindah-pindah tugas di kesatuan militer.

Sutiyoso menikah dengan Setyorini pada tahun 1974 dan dikaruniai dengan dua orang putri yakni Yessy Riana Dilliyanti, dan Renny Yosnita Ariyanti.

Pada puncak militernya, Sutiyoso adalah berpangkat Letnan Jenderal TNI (Purn). Namun ia lebih dikenal sebagai sosok yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama dua periode, dimulai tahun 1997 sampai 2007.

Banyak kebijakannya yang cukup dikenang . Salah satunya yakni pengadaan sistem pengangkutan massal bernama Transjakarta.

Usai selesai tugas di Jakarta, ia pernah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden pada 1 Oktober 2007.

pengusungnya adalah Partai Indonesia Sejahtera, Partai Nasional Indonesia Marhaenisme, dan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia.

Sutiyoso termasuk orang yang cukup dekat dengan Presiden Jokowi. Bahkan, pada 8 Juli 2015, atas pengalamannya di dunia militer, Kepala Negara mengangkatnya sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Sama seperti , yang saat ini sebagai Capres 2024 yang didukungnya, Sutiyoso juga sosok yang banyak mendapatkan penghargaan.

Pada 15 Desember 2006 misalnya, Sutiyoso menerima penghargaan 2006 Asian Air Quality Management Champion Award dari Clear Air Initiative for Asian Cities (CAI) bekerja sama dengan Kementerian Hidup Republik Indonesia dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta atas prestasinya untuk Gagasan Bus Rapid Transit (BRT) terbesar di Asia melalui Busway Penerbitan Perda No.2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Gelar pahlawan pengelolaan kualitas udara di Asia diberikan dengan pertimbangan berhasil dalam mengembangkan akuntan umum TransJakarta yang mengurangi emisi kendaraan bermotor di Jakarta.

Pembentukan fasilitas umum busway meniru sistem Bus Rapid Transportation (BRT) di Bogota, Kolombia dan menjadi satu-satunya di Indonesia yang mempunyai Peraturan Daerah tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Perda No 2/2005).

Demikian sekilas tentang Sutiyoso yang kini menyatakan dukungan kepada sebagai Capres 2024.***(Sw)