Tuturan id, Makassar – Melansir hasil survei yang dilakukan lembaga survei ARCHY Research and Strategy baru-baru ini bahwa sebanyak 26,55% dari 559 responden yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Maros, mengharapkan perbaikan fasilitas umum jalan, jembatan, dan lampu penerangan.

Seperti salah satunya yang terlihat dari survei tersebut yakni di desa Tompobulu dan Turikale yang mana infrastruktur jalannya masih menjadi masalah utama bagi warga setempat.

Disamping itu survei ARCHY juga menemukan masih terdapat 20,8% masyarakat masih berharap pada subsidi dan di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.

Sejalan dengan itu sesuai visinya Maros Sejahtera, Maju, dan Berkelanjutan, calon Bupati dan Wakil Bupati Chaidir-Muetazim akan lebih fokus pada visi pembangunan berkelanjutan, dan berkomitmen untuk memprioritaskan peningkatan dan perbaikan infrastruktur umum di wilayahnya. Fokus utama yang diusung dalam programnya adalah memperkuat aksesibilitas, efisiensi transportasi, dan ketersediaan fasilitas publik yang mendukung kualitas hidup masyarakat.

Dalam pernyataan terbarunya, menekankan pentingnya membangun infrastruktur yang tangguh dan modern sebagai fondasi utama pembangunan wilayah.

“Infrastruktur yang baik adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong pertumbuhan , dan memperbaiki kualitas hidup. Oleh karena itu, perbaikan jalan, jembatan, fasilitas , pendidikan, dan penyediaan air bersih akan menjadi prioritas utama kami,” ungkapnya kepada media ini.

Salah satu langkah konkrit yang akan diambil adalah mempercepat pembangunan jalan raya di daerah pedesaan, sehingga memperbaiki akses transportasi antarwilayah. Ia juga berencana membangun lebih banyak fasilitas publik, seperti jembatan penghubung antar desa, ruang terbuka , pasar tradisional yang modern, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan yang lebih memadai.

Selain itu, Chaidir juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam setiap tahap pembangunan. “Kami tidak hanya ingin membangun fisik infrastruktur, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk ikut serta dalam proses ini, sehingga pembangunan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka,” tambahnya.

Disamping itu yang juga dikenal sebagai pemimpin religius dengan latar belakang pendidikannya sebagai santri pesantren IMMIM Putra Makassar itu juga memiliki komitmen yang tinggi dalam peningkatan pendidikan dan keagamaan, hal itu terlihat dari beberapa poin dalam Visi-Misi nya yakni peningkatan insentif pembimbing keagamaan (Guru mengaji, Imam Masjid, Pegawai Syara, dan Guru TPA), serta program satu desa satu Tahfidz

Dengan komitmen ini, pasangan calon Chaidir-Muetazim berharap dapat menciptakan pemerataan pembangunan yang adil, memperkuat daerah, serta mewujudkan keseimbangan dalam jangka panjang.

Melalui program-program ini diharapkan akan memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat dan daerah di tingkat nasional.*** (Arya/tuturan id)