Tuturan id – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan dan , Nusron Wahid menyebut jika sekte Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto sedang panik lantaran Presiden Jokowi mulai terlihat berpihak akan mendukung Paslon -Gibran, bukan Paslon 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD selaku paslon pilihan dari PDIP.

Awalnya, Nusron Wahid menyinggung sekjen PDIP, Hasto yang menyindir tidak bisa blusukan seperti presiden Jokowi atau Ganjar.

Untuk itu, Nusron mengatakan, semua manusia mempunyai karakteristik untuk bisa menyapa masyarakat.

“Pak Jokowi blusukan alhamdulillah. Pak Ganjar blusukan alhamdulillah. Pak juga blusukan alhamdulillah. Mas Gibran apalagi, mengikuti jejak bapaknya blusukan ke mana-mana. Ya kalau kita enggak blusukan, enggak mendengarkan aspirasi masyarakat, kita dapat informasi dari mana?” ujar Nusron saat ditemui di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Selasa (2/1/2024) malam.

Selain itu, Nusron Wahid berpendapat, tudingan Hasto itu menunjukkan Hasto sedang panik dan mulai kehilangan isu. Dan ia mengklaim saat ini presiden Jokowi sudah mulai condong ke pasangan Prabowo-Gibran.

“Selama ini (PDIP) jagonya itu selalu ingin dikait-kaitkan dengan Pak Jokowi. Dan saat ini sudah dengan terang benderang lebih banyak berpihak akan mendukung pada Pak Prabowo dan Mas Gibran. Ya ini adalah ungkapan orang yang lagi bingung. Ungkapan orang yang lagi panik. Ya enggak apa-apa dia sampaikan seperti itu,” tuturnya.

Selanjutnya, Nusron kembali menekankan bahwa semua orang bisa melakukan aktivitas blusukan. Lagipula, kata dia, setiap orang juga punya hak untuk blusukan ke masyarakat.

“Blusukan itu bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja, termasuk Pak Prabowo pun bisa melakukan blusukan. Mas Ganjar bisa melakukan blusukan. Mas Gibran bisa melakukan blusukan juga,” jelas Nusron.

Sementara itu, Nusron mengatakan Prabowo menjadi satu-satunya yang punya branding gemoy.

Lantas ia menyebut, lain tidak ada yang bisa meniru kegemoyan Prabowo itu.

“Yang lain semua bisa dilakukan. Tapi gemoy yang lain enggak bisa. Gaya Pak Prabowo yang bisa gemoy. Karena struktur fisiknya mendukung untuk itu. Kalau yang lain kan kebetulan langsing-langsing semua. Ra iso gemoy. Jadi mohon maaf, Pak, ya. Sampaikan salam saya kepada Mas Hasto. Kalau lagi bingung jangan begitulah,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, bahwa pemimpin yang bisa melakukan blusukan ke masyarakat adalah Presiden presiden dan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo.

Sehingga menurut Hasto capres nomor urut 2, tidak bisa melakukan blusukan sebagaimana yang dilakukan oleh Presiden Jokowi maupun Ganjar.

“Karena yang memang bisa blusukan adalah Pak Ganjar dan Pak Jokowi. Pak Prabowo kan tidak bisa blusukan,” ujar Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2024).

“Jadi akhirnya rakyat bisa melihat bahwa di republik ini pemimpin nasional yang bergerak cepat, yang bisa blusukan itu Pak Jokowi dan Pak Ganjar. Pak Ganjar dan Pak Jokowi,” kata Hasto.***