Tuturan id, Maros — Dalam suasana kampanye dialogis yang dihadiri di Dusun Bukamata, Kec. Simbang tokoh masyarakat setempat sekaligus anggota Maros, H. Yusuf, menyampaikan pesannya dengan lugas kepada warga.

“Jangan memilih Kotak Kosong. Siapa yang akan dimintai tolong jika yang terpilih adalah Kotak Kosong?” ujarnya di hadapan ratusan warga yang hadir.

Ia mengajak masyarakat Bukamata untuk memilih calon yang jelas gambarnya dan sosok yang sudah terbukti memiliki untuk membangun Maros.

“Pilih yang pasti, yang kita tahu komitmennya untuk Maros,” tambah H. Yusuf, yang juga merupakan Kebangkitan Bangsa (PKB).

, yang hadir dalam acara ini, melanjutkan pesan tersebut dengan memaparkan sejumlah program yang sudah dan akan ia lakukan jika kembali dipercaya memimpin Maros.

Chaidir membuka dialog dengan membahas program peningkatan sektor pertanian yang akan mendukung para petani Maros. Ia menekankan pentingnya infrastruktur pertanian yang kuat agar petani lebih siap menghadapi masa paceklik.

“Petani kita adalah pahlawan, mereka harus punya akses yang memadai untuk bertahan di masa-masa sulit,” jelasnya, yang langsung disambut dengan antusias oleh warga.

Tak hanya pada sektor pertanian, Chaidir juga menyoroti komitmennya terhadap dukungan di bidang keagamaan, dari kegiatan majelis taklim hingga pondok pesantren.

agama adalah fondasi penting bagi karakter masyarakat kita,” ujarnya. Pada masa pemerintahannya, Chaidir berhasil membawa Maros meraih 104 penghargaan dalam 3 tahun 7 bulan, baik atas nama pribadi maupun kabupaten, yang menurutnya adalah bukti dari hasil kerja nyata untuk kemajuan Maros.

Dalam perbincangan, Chaidir juga mengingatkan tentang tantangan besar yang dihadapi Maros selama pandemi Covid-19. Maros, di bawah kepemimpinannya, diakui sebagai salah satu kabupaten yang paling responsif dalam menangani Covid-19 di Sulawesi Selatan.

Pemulihan ekonomi di Maros juga berlangsung cepat dibandingkan banyak daerah lain. “Kami tidak hanya bertahan, tapi kami bangkit bersama,” ujarnya, sembari menyampaikan apresiasi atas ketahanan masyarakat dalam menghadapi masa sulit.

Chaidir juga menekankan risiko besar jika “Kotak Kosong” menang dalam Pilkada kali ini. Menurutnya, jika Kotak Kosong yang menang, Maros hanya akan dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati yang bisa saja berganti-ganti dan belum tentu orang Maros, yang berisiko tidak memahami sepenuhnya kebutuhan dan kondisi masyarakat Maros.

Selain itu, Chaidir mengingatkan bahwa belum ada kepastian bahwa Pilkada akan digelar pada 2025, karena undang-undang dan anggarannya belum disiapkan. “Ini bisa berarti kekosongan kepemimpinan yang lama untuk Maros jika Kotak Kosong menang,” jelasnya.

Untuk meyakinkan masyarakat, Chaidir juga membagikan hasil survei terbaru dari Script Survey Indonesia (SSI) yang menempatkan pasangan Chaidir-Mu'taziem pada posisi dukungan 75%. “Jika ingin Maros menang bersama, kita pilih nomor 2 di TPS, kotak yang bergambar,” katanya dengan penuh keyakinan.

Ia menutup pidatonya dengan meminta dukungan penuh dari masyarakat Bukamata untuk memastikan yang berkelanjutan dan kesejahteraan di Maros.

Kampanye di Bukamata ini menunjukkan tekad Chaidir untuk terus bekerja dekat dengan masyarakat, dan dukungan dari tokoh seperti H. Yusuf semakin memperkuat komitmen bersama untuk membawa Maros ke arah yang lebih baik.

Dengan pesan yang kuat dan dukungan yang solid dari masyarakat, melanjutkan perjuangannya untuk mewujudkan Maros yang sejahtera dan berkelanjutan.***