Tuturan – Penjualan di Indonesia di tahun ini diketahui masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah. 

Hal itu disampaikan Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dirinya mengatakan, berdasarkan jumlah sertifikat registrasi uji tipe (SRUT) yang diterbitkan hingga bulan September hanya terdapat 66.000 penjualan motor yang dan 191 motor konversi listrik dari 29 bengkel bersertifikasi.

Hal itu terbilang masih sangat jauh dari target yang telah ditetapkan pemerintah yakni sebanyak 200.000 unit.

“Data tersebut tentunya masih jauh dari target pemerintah untuk membuat baru sebanyak 200.000 unit dan motor konversi 50.000 unit,” ujar Budi dalam sambutannya di acara Inabuyer EV Expo di Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (29/11/).

Sementara itu menurut Ketua Asosiasi Sepedamotor Indonesia (AISI), Sigit Kumala, ada beberapa faktor yang menyebabkan penjualan masih jauh dari target. Faktor pertama adalah harga yang masih relatif mahal. 

Faktor kedua adalah ketersediaan infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian daya listrik. Dan faktor ketiga adalah kurangnya sosialisasi tentang manfaat motor listrik.

Sigit mengatakan, pemerintah perlu melakukan berbagai upaya untuk mendorong penjualan motor listrik. Salah satunya adalah dengan memberikan subsidi untuk harga motor listrik. Pemerintah juga perlu membangun lebih banyak stasiun pengisian daya listrik. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi yang lebih masif tentang manfaat motor listrik.

Pemerintah menargetkan penjualan motor listrik mencapai 1,2 juta unit pada tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah perlu melakukan berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan industri motor listrik di Indonesia.***