Oleh: Muh Fitriady |
Ph.D Candidate Of Political Science of Universiti Kebangsaan Malaysia
Tuturan id, Limbung – Debat kedua Pilkada Gowa 2024 pada Selasa (29/10) menjadi salah satu topik yang menarik untuk dibahas. Salah satu pasangan calon (paslon) yang tampil lebih menonjol dari sebelumnya adalah paslon Husniah Talenrang dan Darmawangsyah Muin dengan tagline HATI DAMAI.
Dalam momen debat kedua ini, mereka tidak hanya menyampaikan gagasan, tetapi juga menjawab tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Gowa dengan cara yang relevan dan terukur. Gagasan yang disampaikan oleh HATI DAMAI mencerminkan kebutuhan rakyat Gowa untuk memperoleh pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata dan berkelanjutan dari pemimpin sebelumnya.
Salah satu fokus utama HATI DAMAI adalah transformasi sosial dan ekonomi. Gagasan ini sangat penting di tengah tantangan ketimpangan sosial dan ekonomi yang masih membayangi Indonesia, termasuk Gowa, di mana sekitar 7,42% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan (BPS, 2023).
Paslon HATI DAMAI menekankan perlunya pemerataan kesejahteraan melalui program-program pemberdayaan masyarakat, pelatihan keterampilan, dan dukungan untuk usaha kecil dan menengah (UKM). Dalam konteks Gowa, di mana sebagian besar penduduknya terlibat dalam sektor informal, langkah ini sangat strategis dan bisa menjadi salah satu solusi.
Aspek tata kelola pemerintahan berbasis digital juga menjadi sorotan. HATI DAMAI berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih transparan dan efisien. Di era digital seperti sekarang, penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik bukan lagi sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan.
Namun, tantangan yang dihadapi adalah infrastruktur dan literasi digital yang masih kurang di beberapa wilayah. Menurut data Kominfo, hanya sekitar 60% desa di Indonesia yang memiliki akses internet. Oleh karena itu, paslon ini perlu menyusun rencana aksi yang jelas, termasuk pelatihan untuk pegawai negeri dan pengembangan aplikasi layanan publik.
Jika tidak, upaya mereka untuk meningkatkan efisiensi bisa terhambat oleh kendala teknis.
Dalam hal pembangunan infrastruktur, HATI DAMAI mencanangkan rencana untuk membangun minimal 350 KM infrastruktur jalan dan fasilitas kesehatan. Meskipun gagasan ini terdengar ambisius dan positif, penting untuk mempertanyakan sumber pendanaan yang akan digunakan.
Apakah melalui anggaran daerah, investasi swasta, atau kerjasama dengan lembaga internasional? Diperlukan jalur komunikasi ekstra antara pemimpin di Gowa, pemerintah Provinsi hingga Pusat yang notabene paslon HATI DAMAI secara dominan didukung oleh partai pemenang Pilpres, salah satunya Partai Gerindra, partai besutan Presiden RI Prabowo Subianto.
Selain itu, pendidikan menjadi pilar penting dalam visi HATI DAMAI. Mereka bercita-cita untuk menjadikan Gowa sebagai pusat pendidikan berkualitas melalui program beasiswa dan peningkatan kualitas pengajaran. Namun, menawarkan beasiswa saja tidak cukup.
Paslon ini perlu memberikan rincian tentang bagaimana mereka akan meningkatkan kualitas pengajaran, termasuk pelatihan guru dan penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai.
Akses pendidikan di daerah terpencil juga harus menjadi perhatian, karena kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan masih sangat besar.
Pengalaman Husniah Talenrang yang pernah menjabat ketua komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gowa, komisi yang salah satunya bermitra dengan Dinas Pendiikan akan menjadi modal utama mewujudkan programnya dalam bidang pendidikan.
Sementara itu, visi dan misi HATI DAMAI tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik. Mereka juga menekankan pentingnya partisipasi publik dalam pengambilan keputusan. Ini adalah langkah yang sangat positif, mengingat masyarakat memiliki hak untuk dilibatkan dalam proses kebijakan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Dengan merancang mekanisme yang memungkinkan partisipasi publik, seperti forum diskusi dan survei, HATI DAMAI menunjukkan keseriusan mereka untuk mendengarkan suara rakyat.
Sebagai masyarakat Gowa yang dijamin hak pilihnya, mempelajari visi misi HATI DAMAI dan memahami gagasan-gagasan mereka dalam debat menunjukkan bahwa pasangan ini sangat relevan dalam melanjutkan program strategis yang telah dicanangkan oleh bupati sebelumnya, Adnan Purichta Ichsan, dan wakil bupati Abd Rauf Malaganni.
Hal ini terlihat dari komitmen mereka untuk mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat, serta menciptakan sinergi antara inisiatif baru dan keberlanjutan program yang telah ada. Dengan pendekatan yang berorientasi pada partisipasi publik dan transparansi, HATI DAMAI tampak siap untuk menjembatani harapan rakyat Gowa dan memperkuat fondasi pembangunan yang telah dibangun oleh pemimpin sebelumnya.
Untuk mewujudkan gagasan-gagasan ini, HATI DAMAI perlu mempertimbangkan beberapa rekomendasi strategis jika terpilih sebagai pemimpin Kabupaten Gowa. Pertama, mereka harus mengembangkan program pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dengan pendidikan dan pelatihan keterampilan, melibatkan kerjasama dengan institusi pendidikan dan pelaku usaha.
Kedua, penting untuk memperkuat infrastruktur digital dengan meningkatkan akses internet di daerah terpencil dan memberikan pelatihan teknologi informasi untuk aparatur sipil negara (ASN). Ketiga, merancang rencana pembiayaan yang jelas untuk proyek infrastruktur melalui kerja sama dengan investor swasta dan lembaga internasional.
Terakhir, membangun sistem evaluasi yang transparan agar masyarakat dapat memberikan masukan terhadap kebijakan yang diambil.
Sebagai penutup, Kabupaten Gowa memerlukan pemimpin yang memiliki visi dan rencana yang jelas untuk membawa daerah ini ke arah yang lebih baik.
HATI DAMAI telah menunjukkan potensi tersebut melalui gagasan-gagasan yang mereka kemukakan. Dalam pemilihan yang akan datang, sangat penting bagi masyarakat Gowa untuk memilih pemimpin yang tidak hanya pandai berjanji, tetapi juga memiliki rencana aksi yang terukur dan realistis.
Dengan mempertimbangkan kebutuhan dan harapan masyarakat, HATI DAMAI bisa menjadi pilihan yang relevan untuk mewujudkan visi pembangunan yang lebih baik berkelanjutan.***