Oleh: Mukhradis Hadi Kusuma (CEO ARCHY)

Tuturan id, – Putusan MK menjadi angin segar bagi para yang ingin maju dalam pendaftaran 2024. Ambang batas suara tidak lagi diatur dalam komposisi partai melainkan komposisi suara, akhirnya mereka yang maju dapat dengan instrumen ini. 

Ada diantara mereka hampir gagal karena konon kabarnya tiket masuk pendaftaran melalui komposisi partai relatif mahal dengannya banyak tumbang ditengah jalan.

Rentetan kebutuhan yang tinggi dalam instrumen membuat banyak orang gentar bertarung. Selain isi otak, isi tas juga harus kuat. Apa benar kondisi ini yang terjadi? Bisa dibilang iya, banyak hal yang harus disiapkan dan untuk membuat demokrasi kita relatif mahal. 

Karenanya, maju bukan untuk main main karena berkolerasi dengan kemampuan finansial . Perlu instrumen khusus untuk membangun lingkungan finansial yang menopang kerja kandidat dalam bertarung

Banyak ahli turut merancang pembiayaan kontestasi agar murah dan dapat dijangkau, namun nyatanya rancangan itu gagal ditengah bertambahnya kebutuhan pemenangan yang muncul karena persaingan ide dan gagasan yang memerlukan kreatifitas tinggi. 

Akhirnya banyak ide dan kreatifitas tidak dapat dieksekusi karena masalahnya itu, dan catatan itu berakhir di warung kopi

Mereka masuk bertarung dengan kondisi kantong tipis memiliki tantangan tersendiri. Apalagi kondisi merata karena mereka yang ingin membantu terbagi karena setiap orang yang ingin membantu punya kepentingan dan akan berbeda melihat kondisi wilayah apalagi tingkat keterpilihan tidak akan sama karena saat ini mencari instrumen untuk menganalisis elektabilitas perlu kecermatan karena SDM tim survey terbatas oleh ahli kompeten. 

Jadinya kandidat akan menguras energi untuk memikirkan berbagai langkah karena kondisi yang mereka hadapi akan sulit jika pilihan mereka adalah serangan akhir. Tentu kita sudah mengerti sampai disini.

Apakah pola ini akan berlanjut sampai detik akhir? Sepertinya iya, isi tas akan bocor seiring kebutuhan tim yang tinggi dengan instrumen yang beraneka ragam dengan waktu yang mendesak. 

Jika ditelaah sebaiknya mulai menghitung kembali apa yang akan dilakukan kedepan karena apa yang kandidat rasakan juga dirasakan oleh kandidat lain yang tantangannya sama. Sisa yang pas yg akan diambil atau memilih semesta bekerja karena kandidat punya takdir menang.***