Tuturan id – Dikenal sebagai organisasi terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) kerap disebut sebagai penentu kemenangan dalam kontestasi Presiden (Pilpres).

Hal itu diperkuat dengan tingginya penganut NU dihampir setiap daerah di Indonesia khususnya di Pulau Jawa.

Jika memang disebut sebagai kapal penentu kemenangan, lalu kemana arah NU akan berlabuh?

Pengamat politik sekaligus direktur Eksecutive Mukhradis Hadi Kusuma tidak menampik soal kemampuan NU dalam menentukan arah kemenangan di Pilpres.

Dilansir dari akun @archi.centre, Ia menyebutkan dengan kekuatan NU yang berjumlah sekitar 90 juta di seluruh Indonesia bukan tidak mungkin jika NU dianggap sebagai penentu arah kemenangan itu.

“Data 90 juta yang menjadi anggota NU di Indonesia, itu menjadi hal yang sangat menggiurkan bagi seluruh capres maupun cawapres yang akan menggaet , kalau 90 juta itu bisa dikonsolidasikan, itu sangat luar biasa,” ujar Mukhradis.

“Makanya jangan heran jika orang-orang NU itu selalu menjadi pilihan utama, dimana mereka bisa mendapatkan ceruk potensi jamaah dengan jumlah jamaah NU yang totalnya sampai 90 juta tadi itu,” pungkasnya.

Masih lanjut kata Mukhradis, ” untuk itu tidak salah memang jika selalu ada nama-nama muncul seperti Mafhud, Khofifah, Nasaruddin Umar, kemudian PBNU sendiri, tentu mereka ini menjadi orang-orang yang selalu terbaca dan terpampang namanya, kenapa? karena itu dia, keseksian posisi NU,”. tambahnya.

Mukhradis juga mengatakan apalagi keberadaan NU yang sangat mudah dikonsolidasikan mengingat basis NU sangat kuat di daerah apalagi di Pulau Jawa sendiri, di mana menurutnya Pulau Jawa sendiri memiliki populasi pemilih yang cukup besar, sehingga tidak heran jika kemudian NU menjadi atensi utama bagi capres ataupun cawapres.

Namun ketika ditanya soal kemana arah NU akan berlabuh Mukhradis mengatakan dirinya belum dapat memastikan hal itu mengingat situasi yang saat ini masih cair dan komunikasi lintas pun juga masih berjalan.

“Kali ini, belum ada signal secara terukur kemana NU akan berlabuh karena masih relatif cair dan komunikasi lintas terus jalan. Sy kira NU secara lembaga tidak akan ikut serta dalam arus politik namun ikut berpartisipasi. Kader NU yang mungkin akan ikut serta dalam cawe cawe
Politik ini.” ungkap Mukhradis kepada tuturan.id, Kamis, (1/06/2023).****