– Perusahaan teknologi terkemuka Apple dikabarkan akan menghadirkan dengan banyak perubahan desain yang menarik. Namun, kabar tersebut juga diiringi dengan kekhawatiran akan kenaikan harga yang signifikan. Menurut laporan dari Forbes, jajaran akan mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan.

Dalam sebuah catatan penelitian Barron, analis terkemuka Wedbush, Dan Ives, mengungkapkan bahwa harga diproyeksikan akan lebih tinggi dibandingkan dengan model saat ini. Ives juga mengonfirmasi hal ini dalam wawancara di stasiun televisi CNBC. Dia menyebutkan bahwa harga jual rata-rata (ASP) untuk generasi iPhone berikutnya akan mengalami peningkatan.

“kami melihat adanya stabilitas dan peningkatan yang cukup signifikan yang semuanya berkaitan dengan peluncuran , jumlah unit bisa mencapai 235 hingga 240 juta, dengan kenaikan harga jual rata-rata, ketika semuanya digabungkan, angka-angka tersebut kemungkinan akan naik secara signifikan dan melebihi ekspektasi ” ungkap Ives.

Dan Ives memiliki rekam jejak yang kuat dalam hal proyeksi harga iPhone. Sebelumnya, dia telah memperingatkan tentang kenaikan harga iPhone 14 di tingkat internasional, yang kemudian terbukti benar. Namun, pelanggan di Amerika Serikat tidak mengalami kenaikan harga yang sama.

Informasi dari para analis dan sumber internal mengindikasikan bahwa kemungkinan akan naik hingga USD 200 atau sekitar Rp 3 juta. Meskipun Ives belum memberikan angka yang spesifik, namun kabar ini cukup mengejutkan dan menjadi perbincangan utama.

Kenaikan harga tersebut diyakini akan memberikan dampak terbesar pada pelanggan di luar Amerika Serikat, di mana mereka akan menghadapi peningkatan harga iPhone yang signifikan untuk kedua kalinya secara berturut-turut.

Meskipun demikian, Ives tetap optimis terhadap Apple dan meningkatkan target harga saham perusahaan tersebut. Ia menaikkan target harga saham dalam jangka waktu 12 menjadi USD 220 dari sebelumnya USD 205.

Ives yakin bahwa siklus iPhone 15 bisa menjadi momen “best seller” bagi perusahaan ini, dengan perkiraan penjualan mencapai 235 juta hingga 240 juta unit.

Hal ini didasarkan pada temuan penelitiannya yang menunjukkan bahwa sekitar 250 juta iPhone belum ditingkatkan dalam empat tahun terakhir, yang menciptakan potensi yang besar bagi Apple.****