– Serangan fajar politik terhadap sesama lawan politik terus dilabuhkan. Apa lagi baru-baru ini ada dua Cawapres dari dua pasangan dilaporkan ke Bawaslu.

Laporan ini buntut adanya pantun yang diduga berupa ajakan untuk memilih yang disampaikan calon wakil presiden (Cawapres) dari PDIP, Mahfud MD, dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menuai laporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Laporan ini disampaikan Pengacara Pembela Pilar Konstitusi dan Advokat Pengawal Demokrasi ke Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023).

Pengacara Pembela Pilar Konstitusi, Maydika Ramadani, menjelaskan, pantun cawapres Mahfud MD yang memuat ajakan memilih dengan menyebut nomor urut 3 diindikasikan sebagai dugaan pelanggaran UU 7/2017 tentang Pemilu.

“Patut diduga, dengan sengaja telah melakukan Pemilu dengan memanfaatkan siaran televisi pada acara Penetapan Nomor Urut /Cawapres Pemilu ,” kata Maydika, usai menyerahkan laporan di Bawaslu.

Menurutnya, jadwal pelaksanaan yang ditetapkan KPU RI dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari , sekitar 70 hari.

Sehingga, kata dia, ajakan Cawapres Mahfud MD memilih dirinya yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo merupakan pelanggaran.

“Sosialisasi Pemilu dimaksud menurut ketentuan hanya dapat dilakukan partai politik peserta Pemilu, bukan oleh pasangan calon peserta Pemilu, sebagaimana dalam permasalahan ini yang dilakukan pasangan calon peserta Pemilu nomor urut 3,” ucapnya.

“Kami, Pengacara Pembela Pilar Konstitusi (P3K) melaporkan kejadian itu ke Bawaslu RI, untuk diperiksa dan ditandaklanjuti,” kata Maydika.

Tak hanya itu, pengacara Advokat Pengawal Demokrasi, Rahmansyah, mengatakan, jika cawapres Cak Imin selaku pasangan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, juga menyampaikan pantun yang berisi ajakan memilih.

“Muhaimin Iskandar menyampaikan pantun yang materinya ternyata , ajakan memilih dirinya, menyampaikan visi misi dan menyampaikan citra diri,” tuturnya.

Karena itu Rahmansyah menilai Cak Imin telah melanggar aturan di luar jadwal, sebagaimana ditentukan pada Pasal 27 ayat (1) Peraturan KPU tentang Kampanye.***(Nov)