Tuturan id – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengancam akan memecat kadernya yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di Pilpres 2024. Ancaman tersebut dikeluarkan setelah muncul video yang memperlihatkan Ketua DPP PPP Suharso Monoarfa memberikan dukungan kepada Prabowo-Gibran.
Dalam video tersebut, Suharso Monoarfa mengatakan bahwa PPP terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun, termasuk Prabowo-Gibran. Namun, Suharso juga menegaskan bahwa PPP tetap mengusung pasangan calon nomor urut satu, yaitu Ganjar Pranowo-Erick Thohir.
Ancaman pemecatan kader PPP yang mendukung Prabowo-Gibran disampaikan oleh Majelis Pertimbangan DPP PPP. Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan bahwa kader PPP yang mendukung Prabowo-Gibran telah melanggar disiplin partai.
“Kami akan memberikan sanksi tegas kepada kader PPP yang mendukung Prabowo-Gibran. Sanksinya bisa berupa pemecatan,” kata Romahurmuziy dalam keterangannya.
Romahurmuziy mengatakan bahwa PPP telah menetapkan Ganjar Pranowo-Erick Thohir sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan didukung di Pilpres 2024. Dia meminta seluruh kader PPP untuk patuh pada keputusan partai.
“Kami meminta seluruh kader PPP untuk tetap solid dan mendukung Ganjar-Erick. Kami yakin Ganjar-Erick adalah pasangan calon yang terbaik untuk Indonesia,” kata Romahurmuziy.
Sejumlah kader PPP yang mengatasnamakan sebagai “Pejuang PPP” telah mendeklarasikan dukungannya untuk Prabowo-Gibran. Aksi ini digawangi oleh Witjaksono yang merupakan Wakil Ketua Majelis Pertimbangan PPP.
Witjaksono mengatakan bahwa deklarasi dukungannya kepada Prabowo-Gibran merupakan bentuk aspirasi dari sejumlah kader PPP di bawahnya. Dia mengaku tidak mendapatkan izin dari DPP PPP untuk mendeklarasikan dukungan tersebut.