Tuturan id – Pemilihan umum () bukan lah hanya sekadar rutinitas yang menjadi pesta lima tahunan sekali. Akan tetapi, pemilu adalah sebuah kepastian yang menyatakan bahwa adanya rotasi kekuasaan yang sehat dalam suatu negara.

Maka dari itu, Calon Presiden (Capres) dari Anies Baswedan menilai bila hingga saat ini masih banyak warga yang belum memahami betapa pentingnya pemilihan umum.

“Kadang kita enggak menganggap penting Pemilu, sampai kita sendiri yang merasakan dampaknya,” kata Anies seperti dikutip tuturan.id melalui akun X resminya, Kamis (29/2/).

Sosok yang menjadi jagoan dari Perubahan untuk Persatuan itu menyebut, bahwa banyak masyarakat yang memilih calon wakilnya tanpa melihat kebijakan yang disusun. Melainkan hanya berdasarkan like or dislike.

“Pokoknya saya milih yang saya suka saja lah, yang kira-kira rasanya cocok gitu, rasanya saya suka pilih dia,” kata Anies.

Lalu ketika figur yang dipilih menjabat dan membuat kebijakan, barulah menyadari bahwa kebutuhannya tidak diakomodir.

“Itulah sebabnya kenapa kita harus memanfaatkan pemilu untuk ikut menentukan arah kebijakan ke depan, bukan sekedar untuk memilih orang,” tukas Anies.

Hingga saat ini, seperti yang dikutip tim tuturan.id di laman resmi kpu, Kamis (29/2/) perolehan Paslon - tercatat mengumpulkan 75.371.785 atau 58,83 persen. Disusul paslon Anies-Muhaimin sebanyak 31.374.668 atau 24,49 persen, terakhir paslon Pranowo-Mahfud MD 21.371.359 atau 16,68 persen.

Untuk pengumuman pemenang dari pilpres tahun ini belum ada di umumkan.***