Tuturan Id – Meghan Trainor, penyanyi dan penulis lagu pemenang Grammy, baru-baru ini mengumumkan kelahiran anak keduanya dengan suaminya, Daryl Sabara Selasa (4/7/2023).
Pasangan ini memilih memberikan nama anak mereka dengan gaya yang klasik.
“Pada tanggal 1 Juli (peringatan 7 tahun kami yang pertama kali berkencan) kami menyambut kelahiran Barry Bruce Trainor ke dunia.” tulis Meghan Trainor di Instagram miliknya.
Dalam unggahan tersebut, Meghan Trainor juga membagikan galeri foto bayi Barry, serta foto dirinya di tempat tidur rumah sakit. Ia menceritakan bahwa Barry memiliki berat 8 pon 7 ons dan lahir dengan posisi melintang.
Namun, ia merasa bersyukur karena melalui proses operasi caesar yang sukses, ia akhirnya dapat melakukan kontak kulit dengan bayinya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada dokter dan perawat yang telah merawat mereka dengan baik.
Pada bulan Januari, Meghan Trainor telah mengumumkan kehamilannya dengan membagikan foto-foto sonogram di Instagram dengan keterangan “BABY #2 COMING THIS SUMMER.” Sebelumnya, Meghan dan Daryl Sabara telah memiliki seorang putra bernama Riley yang lahir pada bulan Februari 2021.
Dalam sebuah penampilan di acara “Today” pada bulan Januari, Meghan Trainor berbicara tentang kesepian yang dirasakannya selama kehamilan pertamanya.
Ia mengungkapkan bahwa saat itu juga merupakan masa pandemi COVID-19, sehingga ia tidak memiliki teman yang sedang hamil seperti dirinya. Hal tersebut membuatnya merasa terisolasi.
Namun, pengalaman tersebut mendorongnya untuk menjadi teman dekat bagi orang-orang yang sedang mengalami kehamilan. Ia berjanji untuk membantu dan berbagi pengalaman kehamilan yang tidak disensor dengan mereka.
Meghan Trainor dikenal luas melalui lagu hitnya “All About That Bass“. Namun, baru-baru ini ia juga terpaksa meminta maaf setelah membuat komentar kontroversial tentang para guru dalam podcast yang ia bawakan bersama saudaranya, Ryan Trainor, yang berjudul “Workin' On It“.
Dalam episode tersebut, Meghan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas terhadap para guru. Namun, kemudian ia menyadari kesalahan dan mengklarifikasikan bahwa komentarnya tersebut bukanlah representasi dari perasaannya yang sebenarnya.
Ia meminta maaf dan menjelaskan bahwa komentarnya tersebut terpicu oleh kekhawatiran atas insiden penembakan di sekolah yang sering terjadi di Amerika Serikat.