– Logam Tanah Jarang atau Rare earth element merupakan Komoditas super langka di dunia. Pasalnya, logam ini memiliki banyak manfaat sebagai bahan baku dari berbagai peralatan yang membutuhkan teknologi modern, antara lain baterai, telepon seluler, komputer, industri elektronika hingga pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Negara-negara produsen senjata juga mengincar mineral di logam tanah jarang

Di Indonesia, logam ini menurut Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin paling banyak ditemukan di Bangka Belitung dengan potensi logam tanah jarang sebesar 186.663 ton dalam bentuk monasit dan 20.734 dalam bentuk material senotim. Ada juga logam tanah jarang dalam bentuk laterit di sebesar 443 ton dan Kalimantan Barat sebesar 219 ton, juga terdapat potensi di Sumatera Utara sebesar 19.917 ton.

Kini Negara jiran berencana untuk mengikuti jejak langkah menerapkan hilirisasi hasil sumber daya untuk menjamin keuntungan maksimal dengan melarang sumber daya mineral stategis. berencana menerapkannya pada logam tanah jarang untuk menghindari eksploitasi dan hilangnya sumber daya di masa mendatang.

Perdana Anwar Ibrahim menyebut langkah ini diperkirakan akan menyumbang sebesar 9,5 miliar ringgit (Rp 30 triliun) terhadap produk domestik bruto pada 2025 dan menciptakan hampir 7.000 lapangan kerja, sebagaimana dikutip Reuters.

diperkirakan memiliki 30.000 metrik ton tanah jarang, sementara Indonesia memiliki cadangan 1,5 miliar ton. Logam tanah jarang memiliki beragam penggunaan penting dalam berbagai industri dan teknologi modern karena sifat-sifat khusus mereka.

Berikut adalah beberapa kegunaan utama logam tanah jarang:

  1. Pembuatan Magnet Kuat: Neodimium (Nd), praseodymium (Pr), dan dysprosium (Dy) digunakan dalam pembuatan magnet permanen yang sangat kuat, seperti magnet yang digunakan dalam perangkat keras komputer, speaker, peralatan medis, dan mesin mobil listrik.
  2. Elektronika: Beberapa logam tanah jarang, seperti terbium (Tb), digunakan dalam pembuatan komponen elektronik, khususnya layar TV dan monitor komputer, karena sifat fosfor mereka yang dapat memancarkan cahaya yang kuat.
  3. Energi Terbarukan: Kadmium (Cd) dan terutama cerium (Ce) digunakan dalam pembuatan sel surya dan baterai nikel-kadmium.
  4. Katalis: Logam tanah jarang sering digunakan sebagai katalis dalam industri kimia, seperti dalam produksi bahan kimia dan pemrosesan minyak.
  5. Lampu Pendarflour: Europium (Eu) dan terbium (Tb) digunakan dalam lampu pendarflour, seperti lampu CFL dan lampu fosfor untuk TV berwarna.
  6. Pengolahan Logam: Lanthanum (La) dan cerium (Ce) digunakan dalam industri pengolahan logam sebagai agen pemurnian dan desulfurisasi.
  7. Kedokteran: Terbium (Tb) digunakan dalam produksi pencitraan MRI, dan gadolinium (Gd) digunakan dalam pencitraan resonansi magnetik (MRI) untuk membantu diagnosis medis.
  8. Industri Pertahanan: Logam tanah jarang digunakan dalam berbagai aplikasi militer, termasuk sistem komunikasi nirkabel, radar, dan teknologi pertahanan lainnya.
  9. Industri Manufaktur: Beberapa logam tanah jarang digunakan dalam produksi kaca khusus, pigmen, dan katalis dalam proses pembuatan.
  10. Industri Nuklir: Terbium (Tb) dan samarium (Sm) digunakan dalam industri nuklir untuk memproduksi material yang digunakan dalam batang kendali reaktor nuklir.

Karena peran pentingnya dalam teknologi modern, keberlanjutan pasokan logam tanah jarang telah menjadi masalah penting, dan banyak upaya sedang dilakukan untuk mendiversifikasi pasokan dan mendaur ulang logam tanah jarang guna mengurangi ketergantungan pada impor.**(bee)