Id – Elon Musk, pemilik Twitter dan miliarder ternama, mengumumkan rencananya untuk mengubah ikonik Twitter. Melalui unggahan di akun Twitter pribadinya, Musk menyatakan bahwa platform media tersebut akan meninggalkan merek Twitter dan secara bertahap menggantikan gambar burungnya dengan “X”, Minggu, (23/7/2023).

“Dan segera kita akan mengucapkan selamat tinggal pada merek twitter dan secara bertahap, (termasuk) seluruh burung-burung.” ciut Musk pada pukul 12:06.

Musk menambahkan bahwa Twitter berencana untuk segera meluncurkan “X” jika dia menemukan desain yang bagus yang diposting pada malam hari itu juga. Dia bahkan menyebut bahwa baru ini bisa langsung digunakan secara global pada esok harinya.

Logo burung Twitter, yang menggambarkan seekor burung biru, telah menjadi aset yang paling mudah dikenali oleh pengguna.

Twitter sendiri sangat melindungi logo ini. Namun, keputusan perubahan logo menjadi “X” bukanlah hal baru dalam perjalanan Twitter di bawah kepemimpinan Musk.

Sebelumnya, Musk telah mengganti nama Twitter menjadi X Corp, dengan tujuan menciptakan “super app” mirip WeChat di China. Perubahan ini menandai upaya ambisiusnya untuk menghadirkan layanan media sosial yang lebih luas dan beragam dalam satu platform.

Namun, perubahan di bawah kepemimpinan Musk di Twitter telah menuai dan kontroversi. Salah satunya adalah keputusan untuk membatasi jumlah cuitan yang dapat dibaca oleh berbagai akun per hari. Hal ini mengakibatkan banyaknya dari pengguna dan para profesional pemasaran.

Pada bulan April sebelumnya, logo burung Twitter sementara digantikan oleh gambar anjing Shiba Inu dari koin meme Dogecoin. Hal ini membantu meningkatkan nilai pasar Dogecoin hingga miliaran dolar.

Tidak hanya itu, Twitter juga menghadapi persaingan sengit dari platform media sosial lainnya, terutama dari Threads, yang dimiliki oleh Meta, perusahaan induk Facebook.

Setelah Twitter menerapkan pembatasan cuitan harian, Threads berhasil mencatatkan lebih dari 100 juta pendaftaran dalam waktu lima hari setelah diluncurkan.

Selain masalah-masalah seputar perubahan logo dan kebijakan kontroversial, Twitter juga terjerat dalam masalah . Baru-baru ini, perusahaan ini dihadapkan pada gugatan yang menyatakan bahwa Twitter berutang setidaknya $500 juta dalam tunjangan pemutusan hubungan kerja bagi mantan karyawannya. Pemecatan lebih dari separuh tenaga kerja setelah akuisisi oleh Musk telah menyebabkan banyak kontroversi dan perdebatan.