Tuturan id – Bakal calon Presiden (bacapres) Anies Baswedan yang juga mantan orang nomor 1 di DKI Jakarta patut untuk diperhitungkan karena memimpin Ibu Kota yang berisi beragam budaya, suku, agama serta pusat perekonomian di Indonesia.

Saat ia memimpin ibukota, pro dan kontra selalu ada selama masa pemerintahan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Menjadi Gubernur DKI Jakarta, nama Anies Baswedan tentunya tak asing bagi warga Indonesia karena hampir selalu menjadi perbincangan publik di berbagai media.

Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah menyelesaikan masa jabatannya selama 5 tahun pada hari ini Minggu, 16 Oktober 2022.

Sebelum masa jabatannya berakhir, Anies Baswedan ramai dibicarakan karena menjadi kandidat calon Presiden pada 2024 yang diusung partai .

Pengusungan oleh partai Anies sebagai calon Presiden (capres) terwujud setelah umum partai mendeklarasikan Anies sebagai calon Presiden dan Gus Muhaimin sebagai calon wakil Presiden (cawapres), pada Minggu (3/9/2023).

Diketahui, Anies lahir dari kedua orang tua yang berprofesi sebagai dosen membuat Anies Baswedan tertarik untuk terus menuntut ilmu.

Dia menempuh pendidikan S2 di bidang Keamanan dan Kebijakan Ekonomi di School of Public Affairs, Universitas Maryland dan S3 di bidang ilmu politik di Northern Illinois University.

Anies Baswedan memiliki istri yang bernama Fery Farhati. Mereka menikah pada 11 Mei 1996 dan dikaruniai 4 orang , yaitu:

  • Mutiara Annisa Baswedan
  • Mikail Azizi Baswedan
  • Kaisar Hakam Baswedan
  • Ismail Hakim Baswedan

Sebelum terjun ke dunia politik, pria kelahiran Kuningan, 7 Mei 1969 itu berkarier di bidang akademik sebagai Rektor Universitas Paramadina selama delapan tahun sejak 2007.

Bahkan, saat itu Anies tercatat sebagai rektor termuda karena usianya saat itu berumur 38 tahun.

Dalam bidang akdemik, Anies merupakan lulusan program strata satu di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM). Anies mendapatkan beasiswa program magister di Amerika Serikat pada 1996.

Pada tahun 2004, Anies telah menuntaskan pasca sarjananya dan sempat bekerja sebagai manajer riset di IPC, Inc. Chicago, sebuah asosiasi perusahaan elektronik sedunia.

Anies terjun ke dunia politik pada Pilpres 2014 yang secara tegas mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Bahkan, saat itu Anies berperan sebagai juru bicara pasangan Jokowi-JK.

Sepak terjang Anies Baswedan di bidang pendidikan dan akademisi membuatnya diberi amanat menjadi Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia pada Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.

Anies menjadi salah satu dari kalangan profesional di kabinet. Namun pada 27 Juli 2016, Anies terkena reshuffle yang digantikan oleh Muhadjir Effendy.

Karier politik Anies justru semakin cemerlang setelah Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusungnya sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dan berpasangan dengan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Anies menuntaskan kariernya sebagai Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun untuk periode 2017-2022. Kini, dirinya resmi diusung sebagai Capres untuk Pilpres 2024.

Surya Paloh memastikan, pihaknya mencari sosok capres yang untuk memimpin negara. Namun, dia menghargai setiap bangsa yang menginginkan memimpin negeri ini ke depan.

Demikianlah sepak terjang Anies Baswedan sebagai calon Presiden (capres) pemilu 2024.***(Sw)