Tuturan id – Jelang perhelatan Pemilihan Kepala Daerah () Kabupaten Gowa, sejumlah nama diperkirakan bakal masuk dalam bursa calon Bupati Gowa mendatang.

Dari hasil survei yang dilakukan tim terungkap 4 nama yang kian menguat untuk maju dalam pesta demomrasi 5 tahunan itu. 

Keempat nama tersebut yakni Pertama ada nama Wakil Bupati Gowa saat ini Abdul Rauf Malaganni atau yang akrab di sapa Karaeng Kio, disusul Darmawansyah Muin, lalu Amir Uskara dan diposisi ke empat ada nama Husniah Talenrang.

Hal itu disampaikan tim survei ARCHI Budi Kamrul Kasim, saat tampil sebagai pemateri dalam dialog publik bertajuk Paggung Pakar ke-2 dengan tema “Menakar Pilkada Gowa Pasca ” yang digelar Majelis Daerah (MD) KAHMI Gowa, Sabtu, (23/04/).

Budi mengatakan jika hasil survei terbaru yang dirilis di awal bulan Maret pasca pemilu itu telah menempatkan empat figur dengan hasil survei tertinggi. 

“Selain keempat figur tersebut, ada juga figur  seperti Irman YL dan Tenri YL yang terpotret memiliki survei 8,00% dan 7,00%.” ungkap Budi.

Budi Kamrul mengatakan hasil survei tersebut dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang signifikan tanpa memunculkan nama yang harus dipilih oleh koresponden.

Bagi Kamrul, ada beberapa aspek yang mampu memberikan pengaruh besar dalam pilkada suatu daerah, utamanya dalam mempengaruhi opini publik. 

Aspek tersebut meliputi 5 hal yaitu media, , pendana, diskusi kelompok dan masyarakat.  Kehadiran diskusi publik semacam ini (kegiatan KAHMI Gowa, red) punya pengaruh tersendiri terharap proses pilkada yang berlangsung di suatu daerah termasuk di Kabupaten Gowa.

Sementara itu menurut Dr Adi Suryadi Culla selaku pengamat politik dan pemerintahan. Menurut Adi, politik itu selalu menyajikan kejutan. Akan tetapi faktor yang punya pengaruh besar dalam proses berdemokrasi seperti pilkada adalah kekuasaan. 

Artinya, lanjut Adi, siapa yang berada di dalam lingkar kekuasaan itu, baik secara individu maupun kelembagaan, maka dialah yang punya peluang besar tampil sebagai pemenang. 

“Pilkada Gowa nanti akan sangat ditentukan oleh keberpihakan Adnan selaku Bupati Gowa, jadi ini yang patut kita cermati, apakah Adnan akan berpihak kepada salah satu figur ataukah dia mendorong figur yang mewakili dirinya atau klannya? itu yang patut dinantikan,” jelas Adi dalam pemaparannya.

Tinjauan berbeda diutarakan oleh Iwal Achmady. Selaku Direktur MBS, Iwal menjelaskan dengan berkaca pada perspektif Sejarah dan Budaya. Dalam penjelasannya, Iwal mengurai secara gamblang syarat dan kriteria yang layak menjadi di Gowa. Menurut Iwal, berdasarkan Lontara dan pesan tutur dari leluhur, maka ada 5 plus 2 yang harus dimiliki jika mau menjadi di Gowa. 

Lima yang dimaksud yaitu berintegritas dan dapat dipercaya (Tu Matappa), bersikap dan berperilaku yang baik (Tu Baji Panggadakkanna), bertutur kata yang baik (Tu Baji ampe-ampena), berani dan tegas (Tu Barani), dan terakhir teladan bagi seluruh masyarakat (Tu Malabbiri). Sementara 2 aspek yang menjadi pelengkap yaitu cerdas dan berwawasan luas serta mapan secara ekonomi

Dialog publik panggung pakar ke-2 yang mengangkat tema “menakar pilkada Gowa pasca ” menghadirkan sejumlah pakar sebagai narasumber yaitu Dr Adi Suryadi Culla selaku Pengamat Politik dan Pemerintahan, Budi Kamrul Kasim, CEO Archi Research & dan Iwal Achmady selaku Direktur Mitologi Bumi Sulawesi (MBS). Sementara itu, Alumnus Zainuddin, Ketua KNPI Gowa bertindak sebagai Moderator dalam dialog ini.****