Tuturan id, Palu – Tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami ledakan hebat. Korban jiwa disebut berjatuhan akibat insiden ini.

Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi Sulawesi tengah, Agung Trianto, S.M , angkat bicara terkait kebakaran hebat yang melanda PT ITSS di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP)  Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) hari ini, Ahad (24/12/).

Agung sangat menyayangkan kejadian ini terjadi lagi dan berbela sungkawa atas korban yang berjatuhan akibat ledakan.

“Saya turut beduka cita atas kejadian ini, ini menjadi catatan penting Bagi kita semua. Kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya. Kejadian seperti ini mebuka mata kita bahwa Negara tidak hadir untuk kelas pekerja.. harusnya kejadian yang pernah terjadi sebelumnya menjadi tahapan evaluasi bagi pemerintah” 

Agung menambahkan, seyogyanya kejadian ini menjadi sirine bagi pemerintah Indonesia agar asing dapat dikontrol dengan ketat, Kontrol pemerintah dimaksud Agung tidak hanya terbatas pada keselamatan dan kesehatan kerja (K3) buruh, namun juga termasuk upah layak.

Tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS) yang berada di Kawasan PT. IMIP menjadi bagian dari Program Pemerintah mengenai Hilirisasi Pertambangan. Program hilirisasi yang menjadi program unggulan pemerintah  mampu mendorong kinerja ekonomi Indonesia akan mampu mewujudkan Visi 2045. Dengan melakukan hilirisasi.

Berkat Program hilirisasi yang dilaksanakan di kabupaten Morowali menjadikan Sulteng jadi salah satu daerah penyumbang pertumbuhan Nasional di angka 15%.

namun program tersebut tidak memberikan dampak pada peningkatan PAD daerah juga kesejahteraan Masyarakat. 

Agung mengatakan, Secara ekonomi Mikro Program hilirisasi sangat menguntungkan,  namun tidak beriringan dengan kesejahteraan masyarakat, apalagi angka kemiskinan ekstrem Sulawesi tengah mencapai 4% angka tersebut melebih standar nasional 2 %. Sulteng hanya Dapat DBH (dana bagi Hasil) dari hasil keuntungan.

Buruh salah satu penggerak hilirisasi, tapi buruh yang selalu berhadapan dengan kecelakaan kerja akbibat lemahnya penerapan K3, Standar kerja dan lemahnya mitigasi kebencanaan dalam – Tambah Agung..

Atas nama LMND SulTeng kami meminta agar pemerintah mengevaluasi standar kerja PT ITSS dan memberi sangsi tegas atas peristiwa yang terjadi. harus bertanggung jawab penuh terhadap para korban yang dan Negara harus memastikan Standar kerja pada di jalankan serta Memastikan Program hilirisasi memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Tegas LMND