Tuturan id, Jakarta – Direktur ARCHI Research and Strategy Mukhradis Hadi Kusuma mengungkapkan jika posisi elektabilitas Capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka kian meroket berada diatas Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil penelitian dan riset ilmiah yang dilakukan lembaga konsultan politik ARCHI terhadap survei opini publik dalam beberapa bulan terakhir.
“ARCHI Research and Strategy di akhir bulan Desember 2023 ini merilis sebuah survei politik yang berisi berbagai informasi penting terkait pemilu di tahun 2024. Terdapat kajian terkait partai politik, presiden dan wakil presiden, dan kondisi demografi para pemilih saat ini.” tutur Chief Executive Officer (CEO)ARCHI Research and Strategy Mukhradis Hadi Kusuma kepada media di Jakarta, Minggu (24/12/2023).
Lebih lanjut Mukhradis memaparkan, survei yang dilakukan oleh ARCHI ini diklaim memenuhi standar ilmiah dengan ketatnya metode pengumpulan data yang diterapkan.
“Tidak kurang dari 2300 responden yang diwawancarai dan seluruhnya merupakan warga negara Indonesia yang telah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) terkini.” Imbuhnya.
Dari jumlah ini kata Mukhradis, memiliki margin of error 2% dan 95% Confidence Interval (CI). Penentuan sampling dilakukan secara acak dengan metode stratified multistage sampling. Melalui metode ini seluruh data yang dikumpulkan memiliki peluang yang kuat untuk mewakili populasi DPT seluruh Indonesia.
Salah satu hasil survei yang menonjol dari temuan tersebut yakni mengenai elektabilitas pasangan Capre-Cawapres setelah debat diselenggarakan, yakni tanggal 12 hingga 19 Desember 2023.
Hasil survei ini menunjukkan bahwa ketika responden diminta memilih siapa yang akan mereka pilih ketika pemilihan diselenggarakan maka Prabowo-Gibran unggul dengan 39.06%, kemudian disusul oleh Ganjar-Mahfud 28.31%, dan di urutan terakhir Anies-Muhaimin 27.26% responden yang memilih.
Namun setelah diamati, hasil penelitian ARCHI Research and Strategy ini cenderung berbeda dengan Litbang Kompas yang menemukan bahwa Prabowo-Gibran sebesar 39,9%, posisi kedua diduduki Anies-Cak Imin dengan elektabilitas 16,7%, dan pasangan Ganjar-Mahfud duduk di posisi terakhir dengan 15,3%.
Sebaliknya, temuan Archi cenderung konsisten dengan survei Poltracking yang mencatat keunggulan Prabowo-Gibran. Elektabilitas pasangan ini mencapai 45,2%. Elektabilitas Ganjar-Mahfud hanya 27,3% sementara elektabilitas Anies-Muhaimin 23,1%.
Meskipun terdapat perbedaan pada elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, seluruh survei tersebut konsisten menempatkan pasangan Prabowo-Gibran di posisi pertama dengan persentase di atas 35%.
Berdasarkan hasil ini, diprediksi Prabowo-Gibran memiliki peluang memenangi pemilu lebih besar dibandingkan kedua pasangan lainnya. Hanya saja, jika pasangan tersebut tidak mendapatkan suara lebih dari 50% maka akan dilakukan putaran kedua untuk dua pasangan dengan jumlah suara tertinggi.
Meski demikian kata Mukhradis, proses menuju hari pemilihan umum masih terus bergulir dan setiap pasang Capres-Cawapres terus bergerak dengan strateginya masing-masing.
“Masih terdapat kemungkinan terjadi pergerakan suara yang dinamis terutama untuk pasangan nomor urut 1 dan 3, mengingat perbedaan suara diantara keduanya mulai terlihat tipis di beberapa survei terakhir.” pungkasnya.
“Jika kembali melihat angka survei tersebut, Prabowo-Gibran cenderung di atas angin dengan perbedaan persentase yang cukup jauh dengan pasangan yang lain.” tutup Mukhradis.***