Tuturan id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait hasil perolehan suara yang didapatkan oleh PSI pasca pemilu.
Presiden Jokowi menyarankan para pihak yang komplain dengan suara PSI tersebut untuk meminta klarifikasi kepada partai PSI dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Urusan partai, tanyakan ke partai, tanyakan ke KPU,” ujar Jokowi sebelum berangkat menghadiri KTT ASEAN-Australia di Halim Perdanakusuma, Senin (4/3/2024).
Seperti yang kita ketahui, jika saat ini yang menjadi Ketua PSI yakni Kaesang Pangarep, yang juga merupakan putra bungsu dari Presiden Jokowi.
Dengan adanya hubungan darah tersebut, membuat nama presiden Jokowi dan Kaesang Pangarep menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir.
Hal ini disebabkan dengan adanya perolehan suara PSI yang naik begitu signifikan.
Dengan adanya hasil tersebut, banyak para petinggi politik menuding jika perolehan suara PSI tersebut diperoleh dalam bentuk kecurangan.
Meski begitu, Politisi PSI, Ade Armando, membantah adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh partainya.
Dia juga menyanggah tuduhan “operasi sayang anak” terkait proses rekapitulasi suara di KPU.
Karena menurut Ade, jika Presiden Jokowi terlibat dalam peningkatan suara PSI, seharusnya kenaikan tersebut terjadi sejak awal proses penghitungan.
“Kalau memang Pak Jokowi terlibat, mengapa angka suara PSI masih tetap 3,13 persen? Jika memang ada campur tangan, seharusnya kenaikan terjadi dari awal penghitungan. Mengapa baru sekarang?” ujar Armando.
Untuk saat ini, kontroversi terkait kenaikan suara PSI masih menjadi perbincangan hangat, sementara KPU terus melanjutkan proses rekapitulasi suara nasional.***