Tuturan id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP , mengatakan jika ada algoritma yang sengaja digunakan untuk menghalangi perolehan suara di Pilpres hingga stagnan di angka 17 persen.

Adanya alogaritma itu membuat suara pasangan capres-cawapres dari nomor urut tiga, Ganjar- hanya bisa menembus maksimal 17 persen.

Pandangan tersebut ia sampaikan berdasarkan dengan hasil Hasto pembicaraannya dengan sejumlah pakar informasi. Namun, ia tak menyebut siapa dan dari mana pakar tersebut.

“Misalnya dimasukkannya suatu algoritma untuk nge-lock perolehan Pak Ganjar itu hanya maksimum 17 persen,” kata Hasto di Election Talk FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/).

Selain itu, ia menjelaskan perihal ada gangguan siber dalam proses unggah form C1.

Lantas Hasto juga menduga adanya penjegalan terhadap data hitung cepat atau quick count.

Sehingga ia mengatakan perlu ada audit forensik dan meta. Menurutnya, gangguan-gangguan ini menggagalkan kemungkinan pilpres dua putaran.

“Ini yang kami lakukan sebagai bagian dari temuan-temuan yang sangat penting. Bahkan menurut pakar IT tersebut pemilu seharusnya berlangsung dua putaran,” ujarnya.

Lebih jelas lagi, Hasto mengatakan kubu 03 terus menjalin komunikasi dengan semua pihak merespons gangguan tersebut. Mereka juga membuka komunikasi dengan tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

“Kami terus melakukan komunikasi, termasuk dengan beberapa partai politik di dalam menyikapi hal ini. Bahkan, tadi kan juga ada Pak Sudirman Said yang mewakili pasangan 01, kami banyak juga diskusi dengan Pak Sudirman Said,” ucapnya.

Berdasarkan hasil quick count di sejumlah lembaga survei, pasangan -Gibran Rakabuming Raka dinyatakan unggul telak dibandingkan dengan pasangan dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan secara nasional.

Bahkan pasangan capres-cawapres dari nomor urut dua ini, Prabowo-Gibran mendapatkan rata-rata suara di atas 57 persen.

Dengan adanya hasil yang sedemikian rupa, maka bisa diprediksi pertarungan Pilpres 2024 hanya berlangsung dalam satu putaran.***