Tuturan id – Calon (Capres) dari nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku bila dirinya merasa lebih baik berada di luar pemerintahan dibandingkan dengan mengisi jabatan menteri pada pemerintahan yang baru.

Meski Ganjar telah mengeluarkan statement tersebut, namun disisi lain PDIP yang mengusung dia sebagai capres, menegaskan bila sikap berada di luar pemerintahan atau oposisi merupakan keputusan strategis sehingga mesti dibahas khusus.

“Sikap berada di dalam maupun luar pemerintah merupakan keputusan politik strategis, sehingga akan dilakukan pembahasan khusus,” kata Hasto Kristiyanto saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).

Meski begitu, Hasto mengatakan bila partainya tak akan melakukan pembahasan mengenai posisi PDIP di dalam waktu dekat. Karena hal ini, kata dia, PDIP tengah berfokus menyelesaikan sidang sengketa 2024 yang berproses di MK.

“Tidak sekarang karena saat ini kami konsen di MK dan berbagai upaya hukum yang akan dilakukan,” tegasnya.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bisa capres yang diusung oleh PDIP, Ganjar Pranowo mengaku dirinya lebih memilih berada di luar pemerintahan dibanding mengisi jabatan menteri pada pemerintahan yang akan datang. Mantan Gubernur Jawa Tengah () itu mengaku ingin menghindari pemusatan kekuasaan pada satu lembaga saja.

Tak hanya itu saja, Ganjar juga mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak yang menawarkan posisi menteri terkait wacana pembentukan koalisi besar oleh pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dan Ia menilai seharusnya tawaran posisi menteri itu lebih baik ditujukan kepada parpol yang berada di koalisi pengusung Prabowo-Gibran karena akan lebih fair.

“Saya sampaikan terima kasih, lebih baik diberikan kepada untuk sebebas-bebasnya memilih dan jauh lebih baik kalau kelompok yang sudah mendukung itu yang diutamakan bukan saya, tidak fair. Kalau saya berada di luar mungkin itu jauh lebih baik karena pasti akan terjadi dan lebih banyak yang hebat di kelompoknya masing-masing apalagi kalau kita lihat banyak sekali tim atau partai politik yang mendukung paslon, pasti juga punya harapan,” kata Ganjar dalam keterangannya, Selasa (26/3).

Jadi Rakyat Biasa

Selanjutnya di sidang sengketa hasil 2034 ini, Ganjar menuturkan akan kembali menjadi rakyat biasa setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan putusan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum dan Wakil (PHPU ) yang dijadwalkan pada 22 April mendatang.

“Tapi takdir, Allah sudah tentukan. Maka ada banyak yang bisa kita kerjakan untuk rakyat sehingga siapa pun yang ditetapkan oleh KPU dan itu menang, Oktober dia dilantik. Berikan mereka kesempatan untuk memerintah dan kita bisa memberikan dukungan dengan cara macam-macam, yang baik. Kita dukung, yang tidak baik kita kritik dan yang berkuasa kalau dikritik telinganya enggak boleh tipis, karena itu kecintaan kita pada republik,” pungkas Ganjar.***