Tuturan id, Jakarta – Sebuah lembaga riset terkemuka ARCHI Research and Strategy kembali merilis hasil survei nya terhadap partai–partai politik yang turut serta dalam perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Dalam survei tersebut ARCHI menemukan beberapa hal menarik terkait keterpilihan Partai Politik (Parpol)
Persaingan antara partai-partai besar dalam pemilihan anggota legislatif nantinya mulai terasa. Seluruh partai bekerja keras dan cerdas menerapkan strategi politik yang dapat mendongkrak peroleh kursi di parlemen.
Melalui studi empirik, kondisi elektabilitas setiap partai dapat diprediksi di Indonesia untuk menghadirkan informasi terkini yang dapat menjadi konsumsi publik dan para elit politik.
“ARCHI Research and Strategy yang juga turut andil dalam riset politik ini menyebutkan jika survei yang dilakukan di tanggal 12-19 Desember 2023 menunjukkan informasi yang menarik terkait keterpilihan Partai Politik (Parpol).” ungkap CEO ARCHI Mukhradis Hadi kepada media, Selasa (26/12/2023).
Lebih lanjut Mukhradis menjelaskan jika survei yang dilakukan berhasil mengumpulkan 2300 responden dari 34 Provinsi di Indonesia.
“Seluruh responden merupakan individu yang telah terdaftar di DPT dan sebaran mereka tergolong proporsional dari segi geografi dan demografi.”Imbuhnya.
Adapun metode pengumpulan data tergolong representatif dengan metode acak terstrata dan multistage dari tingkat Provinsi hingga Kelurahan/Desa. Jumlah sample ini memiliki keakuratan yang cukup baik dengan margin of error 2% dan Confidence Interval 95%.
Sesuai respon yang diperoleh ARCHI di survei tersebut, responden menempatkan tiga partai besar yang memiliki suara lebih dari 10% dan bisa dipastikan memiliki kursi di Parlemen nantinya.
Partai PDI-Perjuangan masih berada di posisi puncak dengan jumlah respon sebesar 14.68%, disusul oleh Gerindra 13,54% dan Golkar 10,86%. Dua Partai teratas yakni PDI-Perjuangan dan Gerindra menunjukkan selisih respon yang cukup tipis, hanya sekira 1% saja.
Partai besar lainnya yakni PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN juga cenderung memiliki peluang untuk duduk di Parlemen mengingat perolehan respon di atas 4% dari total 2300 responden dalam survei.
Hasil survei yang dilakukan oleh ARCHI ini juga memiliki beberapa kemiripan dengan beberapa survei nasional lainnya. Sebagai contoh, Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) dan Political Weather Station (PWS) merilis survei elektabilitas Parpol di Jakarta dan menempatkan PDI-Perjuangan dan Gerindra di puncak survei secara berurutan.
ICRC menemukan 24,2% potensi suara untuk PDI-P dan 15,6% untuk Gerindra, sementara PWS menyebutkan PDI-P 19,8% dan Gerindra 17,1%. Hasil riset yang dilakukan oleh ARCHI cenderung mengisyaratkan bahwa PDI-Perjuangan dan Gerindra bersaing sangat ketat sebagai partai kelas atas. Bahkan, jika strategi pemenangan yang diterapkan Gerindra berjalan dengan optimal, bukan hal mustahil partai dengan lambang kepala Garuda ini menyalip perolehan suara PDI-Perjuangan di Pileg 2024 nantinya.***