Tuturan id – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak berkomentar sedikitpun terkait gagalnya partai berlambang Ka’bah tersebut untuk menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen pada .

Atas kegagalan tersebut, Sandi mengatakan, bila dirinya diminta oleh Plt Ketua Umum PPP Mardiono untuk tak berkomentar sedikit pun dengan hasil pileg yang didapatkan PPP pada .

Berdasarkan penetapan hasil perolehan suara , PPP hanya mendapat 5.878.777 suara atau 3,87 persen dari 151.796.630 suara sah .

“Sudah diperintah kepada saya untuk tidak berkomentar. Pak ketua umum sudah menyampaikan maklumat. Jadi semua statement akan diberikan oleh DPP PPP,” kata Sandiaga kepada wartawan, Kamis (21/3/2024).

Selain itu, Sandi juga menambahkan, bila Plt Mardiono menghimbau untuk tetap optimistis atas perolehan hasil Pileg 2024.

“Saya diminta untuk tetap optimis semua kader dan proses ini masih berlangsung, jadi kita hormati,” ujarnya.

Sebelumnya diinformasikan bila Anggota Mahkamah Partai DPP PPP Abdullah Mansyur enggan memungkiri potensi adanya evaluasi terhadap sebagai Ketua Bappilu PPP.

Ia menjelaskan meski Bappilu adalah badan Ad hoc dan bukan badan permanen. Sandi tetap memberi laporan pertanggungjawaban ke DPP terkait capaian PPP di .

“Kalau lihat data kuantitatif memang Bang Sandi efeknya belum terlihat kalau lihat data kuantitatif ya gitu. Buktinya ya itu tadi malah turun,” ujar Abdullah di Media Center TPN -Mahfud, Kamis (21/3/2024).

Tak hanya itu saja, Abdullah juga tidak menyangka perolehan suara PPP di merupakan yang terburuk sepanjang 51 tahun PPP berdiri.

Sehingga harapan PPP untuk lolos ambang batas parlemen hanya di Mahkamah Konstitusi. Itupun PPP harus bisa membuktikan adanya selisih suara yang dicurangi.

“Sejarah dari tahun 1973 itu sudah 51 tahun baru tahun ini PPP dinyatakan tidak lolos oleh KPU dan kami tentu kaget juga prihatin,” kata Abdullah.***