Tuturan id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto membeberkan pertemuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo yang menyepakati mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.
Hasto mengatakan jika pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri itu digelar pada 18 Maret lalu.
Akan tetapi, Hasto tidak menyebutkan dengan rinci lokasi pertemuan itu. Hasto menjelaskan jika Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga ikut dalam pertemuan ini.
“Ada pertemuan 3 jam, 2 jam dengan Bu Mega, 1 jam kami ikut mendampingi bersama Mas Pramono Anung [Seskab]. Di situ sebenarnya sudah disepakati untuk mencalonkan Pak Ganjar Pranowo,” kata Hasto di Stadion Utama GBK, Jakarta, Kamis (2/11).
Selain itu, Hasto juga mengatakan saat bertemu relawan di GBK pada 26 November 2022, Jokowi juga sempat menyinggung sosok pemimpin berambut putih. Menurutnya, kode ini juga sejalan dengan kesepakatan yang dibuat bersama Megawati pada Maret lalu
“Pak Ganjar lahir kan yang mengatakan rambut putih siapa? Kan itu dicatat oleh rakyat,” ujarnya.
Menurut Hasto, Megawati kemudian resmi mengumumkan Ganjar sebagai bakal capres dari PDIP pada 21 April lalu. Jokowi turut hadir dalam deklarasi itu bersama sejumlah elite PDIP lain.
Hasto menyinggung sikap seseorang bisa berubah. Menurutnya, para tokoh perjuangan Indonesia adalah sosok yang konsisten.
“Bangsa kita enggak pernah berubah-ubah. Ketika ada yang berubah pasti ada tanda tanya,” kata Hasto.
Dukungan Jokowi belakangan juga dikonfirmasi oleh Ganjar. Dalam wawancara khusus dengan seperti yang dihimpun tuturan.id di acara CNN Indonesia TV. Pada acara tersebut, Ganjar mengatakan bahwa Jokowi memang sempat mendukung dirinya. Namun, menurut Ganjar, pernyataan Jokowi belakangan berubah, dan memilih bersikap netral.
“Awalnya Pak Jokowi mendukung saya dari awal. Sampai dengan Rakernas beliau masih menunjukkan statement itu. Terus kemudian terakhir ada statement, oh sepertinya beliau menuju ruang netral,” kata Ganjar dalam wawancara di program Special Interview CNN Indonesia TV, Selasa (31/10).***(Nov)