Tuturan id, Maros – A. Muetazim Mansyur, pria kelahiran 1975, kini muncul sebagai sosok kunci dalam pembangunan Kabupaten Maros kedepan mendampingi A Chaidir Syam.
Nama A. Muetazim Mansyur kemudian mencuat pasca calon pendamping Chaidir Syam Suhartina Bohari disebut tidak memenuhi syarat (TMS) dari berkas hasil pemeriksaan kesehatan oleh KPU Maros.
Hal itu juga diperkuat dengan pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka, yang mengungkap sosok calon pengganti Suhartina Bohari itu.
Partai pengusung Chaidir Syam kemudian melakukan percepatan dalam mencari pengganti Suhartina dan nama akhirnya mengerucut kepada Muetazim Mansyur, yang juga saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perhubungan, dan Pertanahan (PUTRPP) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Diketahui selain itu, Muetazim Mansyur juga merupakan Bendahara Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Maros, yang merupakan organisasi yang didirikan oleh Partai Golkar.
“Sudah ada penggantinya (Muetazim Mansyur). Beliau adalah Bendahara AMPI,” jelas La Kama dikutip Tribun-Timur.com, Senin (9/9/2024).
Dan akhirnya A. Chaidir Syam-Muetazim Mansyur resmi ditetapkan sebagai pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Maros 2024 oleh KPU Kabupaten Maros, berdasarkan surat pengajuan partai pengusung yang diserahkan ke kantor KPU Maros, Senin (9/9/2024) malam.
Sebagai birokrat yang telah lama berkarya di Maros, Muetazim dinilai sebagai figur yang paling tepat untuk membawa kabupaten ini menuju era baru pembangunan bersama A. Chaidir Syam, terutama sebagai kota penyangga Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar.
Muetazim, yang memiliki latar belakang panjang dalam pemerintahan dan infrastruktur, telah terlibat dalam berbagai proyek pembangunan yang menjadi landasan pertumbuhan Maros.
Pengalaman dan kedalaman pemahamannya tentang birokrasi daerah membuatnya dipandang mampu memimpin transformasi besar-besaran di Maros, khususnya di sektor pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengakomodasi perkembangan wilayah tersebut.
“Kehadiran A. Muetazim Mansyur sebagai pendamping calon Bupati Maros A
Chaidir Syam di Maros akan menjadi pondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan–tantangan baru. Maros, sebagai penyangga Kota Makassar, bukan hanya membutuhkan politisi handal dalam menyusun kebijakan tapi juga sosok yang paham birokrasi serta memiliki visi pembangunan yang maju dan berkelanjutan,” ujar salah satu warga Maros Henri Kusnandar kepada tuturan.id Senin (9/9/2024).
Sebagai kota penyangga, Maros berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi Makassar. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan signifikan dalam infrastruktur, akses transportasi, dan tata kelola wilayah.
A. Muetazim Mansyur, dengan rekam jejaknya, dipandang sebagai sosok pendamping yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan visi tersebut bersama A. Chaidir Syam.
Birokrat berusia 49 tahun ini juga dikenal sebagai figur yang memiliki pendekatan progresif dalam tata kelola pemerintahan. Ia kerap kali mendorong reformasi birokrasi untuk menciptakan pelayanan yang lebih efisien dan responsif. Pendekatan ini diharapkan dapat mempercepat berbagai program pembangunan dan memberikan dampak langsung kepada kesejahteraan masyarakat Maros.
Dengan perkembangan Maros yang semakin pesat dan peran strategisnya sebagai kota penyangga, banyak pihak optimis bahwa di bawah kepemimpinan A. Muetazim Mansyur, kabupaten ini akan mampu menghadapi tantangan modernisasi dan urbanisasi dengan lebih baik.
“Beliau adalah harapan baru bagi Maros yang tengah bertransformasi,” tambah Henri.
Kini bersama Calon Bupati Maros A.Chaidir Syam di pilkada 2024, A. Muetazim Mansyur sebagai simbol dari harapan perubahan dan kemajuan bagi Maros, membawa visi pembangunan yang lebih terarah untuk menjadikan Maros sebagai salah satu pusat pertumbuhan utama di Sulawesi Selatan.****