Tuturan id – Partai PDI Perjuangan melalui sekretaris jenderal (Sekjend) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan pihaknya menghormati keputusan Golkar dan PAN untuk bergabung bersama koalisi kebangkitan Indonesia Raya (KKRI) bersama PKB dan Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 mendatang.
Meski demikian Hasto menjelaskan PDI Perjuangan tetap menjaga komunikasi dengan kedua partai tersebut.
“Komunikasi sudah dijalankan, tapi kalau partai-partai tersebut sudah mengambil keputusan untuk bersama, baik untuk mendukung kami atau tidak mendukung. Itu kami hormati. PDI Perjuangan tidak pernah mencampuri kedaulatan partai lain,” kata Sekjen PDIP di sela-sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu.
Sementara itu Hasto juga menyatakan PDIP saat ini tengah membangun kerja sama yang intens dan harmonis dengan PPP, Perindo, dan Hanura. Menurutnya ke-tiga partai itu bisa mengikuti langkah PDI Perjuangan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Disamping itu Hasto juga mengklaim saat ini pun bermunculan gerakan solidaritas dari masyarakat untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai presiden pada Pilpres 2024.
Menurut Hasto, dujungan dari akar rumput itu terlihat dari sejumlah hasil survei, Sekjen PDI Perjuangan menyampaikan tingkat keterpilihan (elektabilitas) Ganjar dari hasil survei naik setelah sempat turun dan stagnan beberapa bulan sebelumnya.
“Ini berarti telah terjadi rebound. Tak heran optimisme soal kemenangan pileg (pemilihan anggota legislatif) dan Pilpres 2024 sangat tinggi di seluruh kader PDIP, termasuk di Kalimantan Timur,” kata dia dikutip antaranews.
“Latar belakang Pak Ganjar, keluarganya sangat baik, istrinya Bu Siti Atiqoh memiliki irisan dengan teman-teman dari NU, dari PPP, sementara Bung Karno dan Ibu Megawati juga memiliki kedekatan dengan keluarga besar Muhammadiyah. Pada saat bersamaan PDI Perjuangan juga menjadi rumah bersama bagi umat Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu, serta aliran kepercayaan,” kata Hasto.