Kemudian, Darwan mengungkapkan pemilih Jokowi pada 2019 lebih banyak lari ke pasangan capres-cawapres dari nomor urut satu, Anies-Muhaimin.
Spesifik soal TGB, Darwan mengaku pengaruh TGB memang belum signifikan ke Ganjar-Mahfud di Pulau Lombok yang merupakan kampung halaman TGB.
Darwan menduga TGB memang belum intens menggarap Pulau Lombok untuk pemenangan Ganjar-Mahfud. TGB lebih rutin melakukan safari politik pemenangan Ganjar-Mahfud di luar NTB.
Darwan menerangkan angka elektabilitas 12 persen milik Ganjar-Mahfud tidak hanya ditopang TGB dan jemaahnya. Melainkan juga ada pemilih militan PDIP.
Lebih jauh, tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran juga dibuktikan dengan masifnya sosialisasi lewat atribut, baliho atau alat peraga kampanye (APK).
Kemudian Anies-Muhaimin, berada di posisi kedua lantaran memang selama ini Anies-Muhaimin dicitrakan sebagai capres-cawapres yang religius. Hal tersebut membuat pemilih di Pulau Lombok cenderung memilih Anies-Muhaimin dikarenakan kulutur pemilih yang cenderung agamis.
“Tapi secara umum, semua kandididat punya potensi yang sama untuk masih melakukan endorsement menarik simpati publik, menaikkan elektabilitas,” beber Darwan.***