Oleh: Mukhradis Hadi Kusuma (CEO ARCHY)
Tuturan id, Jakarta – Hampir lupa jika demokrasi adalah wadah dalam menciptakan bangunan pemerintahan. Demokrasi menjadi bagian penting dalam menciptakan ruang ruang kosong pemerintahan yang didalamnya akan mengatur seluruh kebijakan di negeri ini.
Keterbukaan menjadi asas penting dalam menegakkan demokrasi karena didalamnya adalah sistem yang bekerja untuk meramu kepentingan yang seyogyanya bisa dijadikan sebagai dasar untuk kepentingan publik
Demokrasi baiknya tidak hambar, penuh intrik, supaya ada drama karena dengan itu menjadi perhatian publik untuk mengambil peran. Jika publik berpartisipasi dalam demokrasi maka muncul banyak ide dan gagasan yang mereka bisa lontarkan. Ide jalan, pengawasan pun jalan.
Sayangnya demokrasi kadang dihantui oleh ancaman dan intimidasi karena demokrasi memang wadah melahirkan kebijakan apa pun karena nya muncul banyak aksi yang tentu bisa dipandang positif satu pihak dan dipihak lain negatif tergantung siapa objek nya.
Apakah demokrasi akan menarik? Tentu Tergantung siapa yang bermain. Semakin banyak yang berpartisipasi maka akan banyak warna yang ikut serta. Ini yang membuat demokrasi menjadi bergairah layaknya pasutri yang lagi bermulan madu.
Harapannya demokrasi dijadikan sebagai wadah positif supaya ada jalan keluar yang didalamnya ada banyak bagian yang bisa dikelola untuk kepentingan publik.
Kadang hasil demokrasi tidak diterima oleh publik namun ini perlu dilihat sebagai konsekuensi dari lemahnya kreatifitas dan gagasan baru yang diusung. Saat ini, kreatifitas tinggi menjadi salah satu alat untuk memenangkan konstalasi dalam demokrasi.
Gagalnya pemain demokrasi dalam memenangkan pertarungan dipicu oleh lemahnya bacaan dan pengindraan dalam mengelola ide yang mereka tawarkan. Perlu banyak baca, gaul dan interaksi luas agar mengerti apa yang sebaiknya dilakukan.****