Tuturan id – Kota , Sumatera Barat, dilanda bencana banjir dan yang mengakibatkan kerugian yang cukup parah. Banjir dengan ketinggian mencapai 2 meter telah melanda beberapa titik di Kota sejak Kamis (13/7/2023) sore akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut.

Selain itu, bencana tanah juga terjadi di beberapa kawasan, seperti Bukit Gado-Gado, Seberang , dan jalan arah ke Teluk Bayur.

Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota telah bergerak cepat untuk mengevakuasi warga yang terdampak bencana ini. Mereka menggunakan perahu karet untuk menyelamatkan -, perempuan, dan warga lansia yang terjebak di dalam rumah mereka yang terendam banjir.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Al Banna, menjelaskan bahwa banjir paling parah terjadi di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah.

“Saat ini, Kota Padang merata banjir. Mulai dari Kecamatan Padang Selatan, Padang Barat, Koto Tangah, Nanggalo, itu sudah banjir. Paling parah di Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, sampai dua meter,” ujar Al Banna dikutip dari Kompas.ID.

Petugas BPBD bersama dengan dinas terkait terus melakukan evakuasi warga yang terperangkap dalam banjir.

Di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, petugas telah berhasil mengevakuasi sekitar 25 warga pada pukul 07.30 pagi. Namun, proses evakuasi masih berlangsung karena banyaknya jumlah warga yang perlu diselamatkan.

Al Banna juga menjelaskan bahwa penyebab banjir di Kota Padang adalah tingginya intensitas hujan sejak Kamis sore. Aliran sungai dan kali di sekitar kawasan Parak Jambu, seperti Banda Sirah dan Maransi, meluap akibat curah hujan yang tinggi.

Selain itu, saluran drainase yang tersumbat sampah juga berkontribusi dalam memicu banjir tersebut.

Selain banjir, bencana tanah juga terjadi di beberapa titik di Kota Padang. Di Bukit Gado-Gado, yang terjadi cukup parah sehingga petugas BPBD tidak dapat mengakses lokasi tersebut.

Saat ini, tim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sedang dalam perjalanan menuju lokasi untuk memberikan bantuan.

Warga yang terdampak banjir mengalami kerugian materiil yang cukup signifikan. Banyak barang, seperti sepeda motor, televisi, kulkas, dan alat elektronik lainnya, terendam dalam banjir. Beberapa warga juga kehilangan pakaian mereka.

Bobi, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah yang dialami sejak tinggal di perumahan tersebut pada tahun 2018.

Pemerintah diharapkan dapat mencari solusi untuk mencegah terjadinya banjir yang serupa di masa mendatang. Warga berharap agar perhatian lebih diberikan dalam perbaikan saluran drainase dan upaya pencegahan bencana alam yang lebih baik.

Bencana banjir dan longsor yang melanda Kota Padang ini memberikan dampak yang cukup parah bagi warga setempat. Semua pihak terus berupaya membantu dan menyelamatkan warga yang terdampak, serta menggalang bantuan untuk pemulihan pasca bencana ini.****