Tuturan id – Produk mobil tengah memanaskan dunia otomotif terlebih dalam pasar otomotif di .

Pasalnya, mobil listrik ini terkenal dengan teknologi nya yakni , hingga ringannya pajak yang membuat masyarakat perlahan beralih ke kendaraan ini.

Di balik gencarnya kehadiran mobil listrik ini terdapat segmen kendaraan yang berimbas, yakni mobil bekas.

Hal inipun diklaim karena mobil listrik hadir dengan harga jual yang rendah akibat dapat keringanan pajak dari .

Untuk itu, pemilik dealer mobil bekas Focus Motor, Agus Focus, menganalisa tren penurunan penjualan mobil bekas salah satunya berasal dari kehadiran mobil listrik yang harganya murah. Masyarakat beralih ke mobil listrik baru, ketimbang mobil bekas dengan harga yang setara.

“Tapi kemungkinan, ini analisa saya, analisa ya, kayaknya (penurunan penjualan) di mobil (bekas) ini gara-garanya pengaruh mobil listrik juga di otomotif ini,” papar Agus, Jumat (1/3/24) lalu.

Selanjutnya, Agus juga turut memberi ilustrasi, saat ini salah satu pabrikan asal menginvasi pasar dengan mobil listrik yang harganya terjangkau, namun dengan segudang kecanggihan hingga performa yang memukau.

“Mobil listrik ini termasuk yang digalakin , kan? ini sangat mendukung mobil baterai nih, lalu banyak lah masuk dengan harga yang beragam,” papar Agus.

Sebagai contoh, menurutnya, BYD Seal hadir dengan harga Rp 700 jutaan namun dengan spek yang bahkan mampu menyaingi mobil listrik Hyundai IONIQ 6 yang harga jualnya tembus di atas Rp 1 miliar. Hal tersebut yang membuat calon pembeli mobil bekas di rentang harga Rp 700 jutaan berpikir ulang dan cenderung memilih mobil listrik.

“Terus apa kabarnya mobil-mobil seken yang harganya Rp 700 an. Kan pengaruh kan?” tegas Agus.

“Ya mungkin industri mobil listrik yang baru masuk, industri gajah-gajah yang dari luar, mungkin mereka mengalami jualan. Tapi kita, yang dagang-dagang mobil bekas, mobil-mobil bensin pasti mengalami kuenya porsinya dibagi jadinya,” papar Agus.

Lebih lanjut lagi, Agus menyadari bahwa kehadiran mobil listrik ini membuat peta persaingan semakin bertambah. Sehingga mereka turut menjual mobil listrik dalam status bekas.

“Di mobil bekasnya kita jual, kalau yang harga-harga di bawah Rp 800 juta lah ya kayak IONIQ 5 itu jalan. Tapi kalau kayak IONIQ 6, bekasnya juga kurang jalan,” ujarnya.***