Oleh : Muh. Fitriady |

Research & Startegy – Ph.D Candidate Of Political Science Of Universiti Kebangsaan

Tuturan id – Pemilihan kepala Daaerah (Pilkada) serentak di Indonesia sudah di depan mata, tidak hanya karena pentingnya memilih pemimpin, tetapi juga karena momentum ini dapat menentukan arah kebijakan dan pembangunan di berbagai daerah. 

Dalam situasi yang penuh tantangan seperti sekarang, seperti dari dampak pandemi, ketimpangan sosial, hingga krisis ekonomi pemilih dihadapkan pada pilihan yang sangat krusial. Kriteria yang sering dijadikan acuan dalam memilih calon pemimpin adalah kepemimpinan yang visioner dan yang tinggi. 

Kedua aspek ini sangat penting, mengingat dampak nyata dari keputusan pemilih dapat terasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pembangunan infrastruktur.

Misalnya, ketika masyarakat memilih pemimpin yang memiliki visi jangka panjang untuk pembangunan infrastruktur, dampaknya bisa terlihat dalam perbaikan jalan, aksesibilitas transportasi, dan peningkatan kualitas hidup. 

Di sisi lain, yang tinggi dapat mengurangi risiko korupsi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Sebagai contoh, ketika DKI Jakarta Anies Baswedan mengimplementasikan program-program kesejahteraan, keberhasilannya sangat bergantung pada bagaimana masyarakat mempercayai dan niat baik pemerintah dalam menjalankan program tersebut.

Maka dari itu, apa saja kriteria yang perlu dipertimbangkan oleh pemilih dalam Pilkada ?

1. Visi yang Jelas dan Terukur: 

Pemilih harus mencari calon yang memiliki visi yang konkret dan dapat diukur. Visi tersebut harus mencakup solusi nyata untuk masalah yang dihadapi daerah, seperti pengangguran, kemiskinan, dan pendidikan. 

Calon yang mampu menyampaikan rencana aksi dan hasil yang diharapkan akan lebih mudah diterima oleh pemilih. Visi yang jelas juga memudahkan pemilih untuk memahami tujuan jangka panjang dari calon, sehingga mereka bisa melihat bagaimana rencana tersebut relevan dengan kebutuhan masyarakat.

2. Rekam Jejak dan Pengalaman:

Pengalaman calon dalam pemerintahan atau sektor publik juga menjadi kriteria penting. Pemilih perlu menilai rekam jejak calon dalam mengelola proyek-proyek sebelumnya. 

Misalnya, jika calon tersebut pernah menjadi kepala daerah dan berhasil meningkatkan kualitas pendidikan, itu adalah nilai tambah. Rekam jejak ini menjadi indikator kapasitas calon untuk memimpin dan melaksanakan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat.

3. Integritas dan Kejujuran:

Integritas adalah pondasi utama dalam kepemimpinan. Pemilih perlu memastikan bahwa calon tidak terlibat dalam skandal korupsi dan memiliki reputasi yang baik. 

Calon yang transparan dalam pengelolaan anggaran dan mau mengakui kesalahan akan lebih dihargai oleh masyarakat. Integritas tidak hanya membangun kepercayaan, tetapi juga menciptakan iklim yang kondusif untuk pengambilan keputusan yang baik di pemerintahan.

4. Kemampuan untuk Mendengarkan dan Beradaptasi:

Pemimpin yang baik harus mampu mendengarkan aspirasi masyarakat dan beradaptasi dengan perubahan. 

Calon yang aktif dalam dialog publik dan mampu menjawab pertanyaan serta kritik dari masyarakat menunjukkan sikap terbuka yang diperlukan dalam kepemimpinan. Kemampuan ini akan memastikan bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat, bukan sekadar asumsi dari pihak pemerintah.

5. Komitmen terhadap Keterlibatan Publik:

Pemilih harus memilih calon yang tidak hanya berjanji untuk melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan, tetapi juga memiliki mekanisme yang jelas untuk melakukannya.

Keterlibatan publik yang baik dapat meningkatkan akuntabilitas dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat. Dengan keterlibatan aktif, masyarakat juga merasa memiliki andil dalam proses pemerintahan, sehingga mendorong partisipasi dan rasa memiliki terhadap hasil pembangunan.

Dalam konteks Pilkada , penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam menentukan pilihan. Keputusan yang diambil akan berpengaruh langsung pada kualitas hidup mereka dan masyarakat secara keseluruhan. 

Pilihan pemilih yang cermat dapat menciptakan pemerintahan yang lebih baik, berintegritas, dan memiliki visi untuk memajukan daerah. Berperan aktif dalam proses demokrasi ini, akan membangun harapan untuk masa depan yang lebih baik dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Selamat memilih yang terbaik !.***