Sehingga jika kurban itu merupakan kurban sunnah atau tathawwu’, maka para ulama sepakat menolehkan memakan daging kurban bagi orang yang berkurban dan keluarganya. Bahkan orang yang berkurban dianjurkan untuk makan sebagian daging kurbannya, karena Rasulullah Saw pernah makan daging kurbannya.
Dalam riwayat dikatakan Rasulullah SAW ketika hari Idul Adha tidak makan sesuatu hingga beliau kembali ke rumah. Dan saat kembali, beliau langsung memakan hati dari hewan kurbannya.” Terang Ustadz Abdul Somad.
Namun, penting untuk diingat bahwa dalam memakan daging qurban, kita harus menjaga etika dan berbagi dengan orang lain, terutama dengan mereka yang kurang mampu.
Sebaiknya membagikan sebagian daging qurban kepada orang-orang yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian sosial dan solidaritas.
Selain itu, dalam mengonsumsi daging qurban, juga perlu memperhatikan kebersihan dan keamanannya. Pastikan daging telah diolah dengan baik dan dimasak hingga matang sebelum dikonsumsi untuk menjaga kesehatan dan kebersihan makanan.
Selalu diingat bahwa tujuan dari qurban bukan hanya untuk memperoleh daging, tetapi juga untuk mengungkapkan rasa syukur, ketundukan kepada Allah, dan kepedulian sosial.****