Tuturan id – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra memuji Pertahanan (Kemenhan) dibawah pemerintahan Menteri Pertahanan (Menhan) .

Pujian itu dilontarkan wamenhan Herindra terkait pembelian alat utama sistem senjata () atau alat perang yang dilakukan oleh Prabowo Subianto.

Pasalnya ia menyebutkan bila kondisi alat utama sistem senjata () atau alat perang Indonesia sudah menuju ke arah yang lebih baik untuk mendukung tugas pokok dan fungsi (tupoksi) TNI.

Untuk itu, Herindra mengatakan Menhan Prabowo Subianto telah menunjukkan kepeduliannya dalam menjaga performa TNI dengan pengadaan baru.

“Contoh, Pak Menhan itu sudah beli 42 pesawat tempur baru Rafale. Belum pernah ada sejarah selama republik ini berdiri, pengadaan alat perang baru 42 unit, ini di Pak Menhan. Ini siapnya baru tujuh tahun yang akan datang,” ujar Herindra dalam diskusi bertajuk “Membangun Kekuatan Pertahanan di Kawasan Regional” di Media Center Indonesia Maju, Jakarta, Jumat (12/1/).

Selain itu, Herindra menyampaikan sembari menunggu baru tiba, Kemenhan mencoba mengisi kekosongan untuk mencari alutsista layak pakai yang lebih cepat.

Hal ini pun bertujuan guna memperkuat alutsista Indonesia yang mana ada beberapa alat perang dengan usia yang cukup tua yang berasal dari pengadaan pada era 60-an.

“Dalam menunggu yang baru, kekosongan yang lowong ini diisi. Ini bukan masalah bekas dan baru tapi apakah alat perang pesawat masih kayak pakai atau tidak,” ucap dia.

Tak hanya itu, ia juga mencontohkan atap rumah yang bolong tentu harus segera ditutup dengan material yang siap pakai. Analogi serupa pun terjadi dalam memperkuat pertahanan negeri.

“Pak Menhan concern membeli alat perang baru, tapi saat ini kita melihat ada kekosongan dan ada beberapa yang harus diadakan secara cepat sehingga kalau mau beli baru tidak secepat dan semudah itu, tidak mudah pengadaan alat perang, punya pun belum tentu bisa beli,” sambung Herindra.

Maka dari itu, Herindra menegaskan bahwa Prabowo sangat peduli dalam menjaga performa TNI agar kian optimal. Oleh karena itu, Prabowo selalu berdiskusi dan menyerap aspirasi TNI.

“Kita akan memberikan yang . Pengadaan alat perang mengandung mekanisme bottom up, intinya kita tanya angkatan dulu, perlunya apa, lalu mereka ajukan ke kita dan kita melihat ada berapa anggaran yang tersedia,” kata Herindra.***