Tuturan id – Baru-baru ini, Tim Survei Archi Research and Strategy, bersama dengan PT. Doortodoor Strategy Indonesia (DSI), merilis hasil survei terkait nama calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pada hasil survei tersebut, nama Kabarhakam Polri, Komjen Fadil Imran mencuat dalam bursa Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Cagub Sulsel) 2024, berdasarkan hasil survei Archi.
Diinformasikan jika hasil survei bursa calon gubernur Sulsel ini dilakukan oleh dim Archi pada 1-6 maret 2024 dan hasilnya diterbitkan pada 7 maret kemarin.
CEO Mukhradis pada penjelasan hasil surveinya kepada tim tuturan.id (8/3), mengatakan jika nama mantan Kapolda Metro Jaya tersebut menduduki peringkat keempat dalam bursa calon gubernur Sulsel.
Ia menyebutkan jika elektabilitas Fadil Imran pada bursa cagub Sulsel mencapai 10.10 persen dan mengalami peningkatan yang begitu signifikan, bahkan, berhasil mengalahkan elektabilitasnya mantan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman, yang hanya meraih 7.06 persen suara.
Di survei yang dilakukan lembaga Archi ini merilis 12 nama cagub yang berpotensi berlaga pada Pilgub Sulsel di bulan November nantinya.
Seperti yang kita ketahui, jika Komjen Fadil Imran adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 27 Maret 2023.
Untuk saat ini, Fadil Imran menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.
Nama Komjen Fadil Imran ini ramai dibicarakan sebagai calon Gubernur Sulsel pada Pilgub 2024.
Bahkan belum lama ini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah terang-terangan melirik Fadil Imran sebagai kandidat cagub Sulsel di Pilgub 2024.
Setelah PPP, PAN juga memberikan sinyal dukungan.
Dengan adanya sinyal dukungan dari kedua partai politik tersebut, maka kehadiran sosok Fadli Imran dalam bursa cagub Sulsel begitu praktis Fadil Imran dan berpeluang besar jadi penantang Andi Sudirman di Pilgub Sulsel.
Selanjutnya, CEO Archi mengungkapkan jika, mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dengan elektabilitas 7.06 persen menepati posisi kedelapan, dan elektabilitas yang dia raih jauh lebih tinggi ketimbang Kabarhakam Polri Fadli Imran dalam bursa cagub sulsel.
Dalam mempertahankan kepercayaan publik terkait hasil survei tersebut, CEO Mukhradis menjelaskan, survei ini dilakukan selama enam hari dari Jumat 1 Maret 2024 sampai Rabu 6 Maret 2024.
Disurvei tersebut, responden berjumlah 400 orang dari 24 kabupaten/kota dan menggunakan metode pengambilan data by telesurvey.
Ia menyebutkan jika target dari populasi survei ini adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan sudah menikah.
“Dalam metode survei, kita menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of error 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen,” kata CEO Mukhradis Hadi Kusuma kepada tuturan.id (8/3/2024).
Selanjutnya ia menjelaskan jika Metode stratified multistage random sampling adalah pengambilan sampel acak bertingkat bertingkat, sehingga dalam pengambilan dan penentuan sampel dibagi menjadi empat bagian.
Pertama, populasi pemilih nasional dikelompokkan menurut provinsi (stratifikasi).
Kedua, populasi pemilih provinsi dikelompokkan menurut kabupaten/kota.
“Dua kecamatan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional. Lalu tiga desa dan kelurahan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional di setiap kecamatan,” ujarnya.
Terakhir, setiap responden dipilih secara acak berdasarkan tempat pemungutan suara (TPS) di desa dan kelurahan yang terpilih.
TPS genap untuk responden laki-laki dan TPS ganjil untuk responden perempuan.
Identitas responden dalam survei Archi, tercatat jenis kelamin laki-laki 50.07 persen dan perempuan 49.93 persen.
Rentang usia dari 17-25 tahun sebanyak 17.73 persen.
Usia 25 sampai 39 tahun sebanyak 52.61 persen.
Usia 39 sampai 55 tahun 26.61 persen dan usia 50 ke atas 3.05 persen.
Identitas responden kategori pekerjaan, tidak dan belum bekerja 3.42 persen, ibu rumah tangga 22.97, pelajar dan mahasiswa 19.34.
Wiraswasta 30.44, pegawai kontrak/honor 10.44, karyawan swasta/BUMN 8.59,
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4.44, dan TNI/Polri 0.27.
Sedangkan identitas responden terkait pendidikan terakhir, di antaranya tidak bersekolah/tidak tamat SD 0.62, SD (sederajat) 0.94.
Kategori lulusan SMP (sederajat) 5.14, SMA (Sederajat) 61.3, D/D2/D3 11.37, Si/D4 20.3, S2 0.59, dan S3 berada di angka O.03 persen.
Adapun identitas responden terkait agama melibatkan penganut Islam 88.31, Kristen Katolik 4.44, Kristen Protestan 4.68, Budha 0.24,
Hindu 2.27, dan Konghucu 0.05 persen.
Dengan adanya hasil survei yang dirilis oleh lembaga ARCHI tersebut, maka bisa diprediksi kehadiran Kabarhakam polri Fadli Imran dalam nama bursa cagub Sulsel bisa menjadi gebrakan baru dalam politik, dari Jakarta menuju Sulsel.***