Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengumumkan bahwa akan mengganti seluruh rumput di lapangan (JIS) karena tidak memenuhi standar FIFA.

Keputusan ini diambil setelah berkonsultasi dengan Qamal Musraqim, Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) dan ahli agronomi stadion.

Proses penggantian rumput di JIS akan dilakukan dengan dana sebesar Rp6 miliar. Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa penggantian ini merupakan kolaborasi dari beberapa pihak.

“Ini kita kerjakan keroyokan. Mulai rumput butuh Rp6 miliar satu lapangan dari PU. JPO ke Ancol dari PU. Kereta Api dari DKI. Ada stasiun sementara dari KAI,” ujar PUPR Basuki Hadimuljono seperti dikutip dari akun Twitter TVOne.

Di sisi lain, Qamal Musraqim menjelaskan bahwa rumput yang digunakan di JIS adalah jenis ‘Zoysia Japonica' yang sesuai dengan standar FIFA.

Namun, implementasinya di JIS tidak tepat, sehingga perlu dilakukan penggantian. Musraqim juga mengungkapkan bahwa rumput Zoysia Japonica seharusnya ditanam di karpet sintetis.

Sayangnya, di JIS, akar rumput Zoysia Japonica tidak menembus ke lapisan tanah yang cukup dalam. Hal ini mengakibatkan kekurangan pasokan air dan sinar matahari yang diperlukan oleh rumput tersebut.

tambahkan paragraf penutup menggunakan informasi di bawah ini :

Sementara itu , Ketua Umum PSSI menyebut JIS pasti dicoret jika FIFA melakukan verifikasi hari ini, Rabu (5/7).

Erick sendiri tidak tidak menyangkal bahwa JIS bisa menjadi satu opsi untuk gelaran pertandingan nanti. Namun ia menganggap masih ada beberapa kekurangan yang tidak memenuhi standar FIFA, termasuk kualitas rumput seperti dikuti dari laman CNNIndonesia.

“Kalau FIFA datang hari ini, ayo salaman sama saya, pasti dicoret. Nah, niat baik ini yang kita ingin memastikan JIS ini bisa menjadi bagian kualifikasi,” ungkap Erick yang juga merupakan menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia.

Meskipun PSSI sebenarnya sudah memiliki enam stadion yang siap digunakan untuk Piala Dunia U-20 2023 yang akhirnya dibatalkan di Indonesia, nama JIS muncul sebagai opsi karena kemungkinan Stadion Gelora Jakarta tidak dapat digunakan pada bulan November.

Stadion yang merupakan stadion terbesar di Indonesia itu telah disewa jauh-jauh hari untuk konser band asal Inggris, Coldplay.

Erick berharap agar publik tidak mencari siapa yang salah atau benar dalam situasi ini, tetapi mencari solusi bersama untuk menyediakan fasilitas yang layak untuk .