Tuturan id – Menkopolhukam Mahfud MD mengungkapkan kejanggalan proyek pembangunan menara base transceiver station (BTS) yang menyeret nama Jhonny G Plate diketahui mengalami kejanggalan sejak tahun 2020.
Mahfud yang kini menjabat sebagai Plt Menteri Komunikasi dan Informatika itu juga mengatakan proyek yang berjalan sejak tahun 2006 itu awalnya berjalan lancar, hanya saja di tahun anggaran 2020 mulai mengalami masalah, hingga saat hendak dimintai pertanggung jawaban pada Desember 2021, akhirnya ditemukan fakta tidak adanya pembangunan BTS seperti yang dianggarkan.
Mengenai BTS itu, berdasarkan hasil analisis yang saya peroleh itu berlansung sejak tahun 2006 samapai tahun 2019 berjalan bagus baru muncul masalah sejak tahun anggaran 2020, yaitu ketika proyek senilai 28 sekian triliun itu dicairkan dulu sebesar 10 koma sekian triliun pada tahun 2020-2021” kata Mahfud MD kepada wartawan Senin (22/05/2023)
Lanjut kata Mahfud,” tetapi pada bulan Desember ketika laporan baru disampaikan dan penggunaan dana itu harus dipertanggungjawabkan ternyata pada Desember rahun 2021 barangnya nda ada BTS nya itu, tower-tower nya itu tidak ada,” ungkap Mahfud.
Diketahui setelah meminta perpanjangan laporan pertanggungjawaban dengan alasan covid hingga pada Maret lalu dilaporkan sekitar 1.100 tower dari 4.200 yang ditargetkan itu 1.100 tower dilaporkan jadi sudah diperiksa melalui satelit dan yang ada itu hanya 958, dari 958 itu tidak diketahui apakah itu benar bisa difungsikan atau tidak, karena setelah diambil 8 sampel semuanya tidak ada yang berfungsi sesuai dengan spesifikasi, katakanlan kita asumsikan itu benar, namun nilainya hanya sekitar 2,1 T, sehingga masih ada penyalahgunaan dana sekitar 8 koma sekian T.” ujar Mahfud
Meski demiakian Mahfud menegaskan hal ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan politisasi, menurutnya hal ini masalah persoalan uang negara dan memiliki dasar undangan-undang dan dirinyapun telah mendorong pihak kejaksaan agung untuk memproses ini sebagai perialan hukum.
Diketahu penyidikan kasus korupsi BTS yang diduga melibatkan Kemkominfo Jhonny G Plate itu sudah dilakukan sejak bulan Maret, kemudian dilanjutkan bulan Juni hingga dilakukan penyidikan.***