Tuturan id – Proses pemilihan umum (Pemilu) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 14 Februari lalu terselenggarakan dengan lancar dan aman.
Dengan usainya pemilu 2024, CEO Archi Research and Strategy, Mukhradis Kusuma menghimbau agar masyarakat Indonesia tetap menjaga keharmonisan serta kesatuan.
Hal itu disampaikan CEO Mukhradis dalam mengingat beberapa bulan yang lalu sebelum pemilu diselenggarakan, rakyat Indonesia mengalami perpecahan dan kurangnya kekompakan akibat adanya perbedaan dukungan, sehingga menimbulkan berbagai kontroversi dari berbagai pihak.
Panasnya pemilu 2024 ini terutama pada pilpres 2024 menimbulkan banyak pihak-pihak yang berkepentingan tertentu menyebarkan berbagai macam hoax untuk menyerang setiap lawan politik dari dukungannya, yang menyebabkan banyak masyarakat Indonesia kemakan dengan berita-berita bohong tersebut.
Walaupun banyak lika-liku yang terjadi sebelum pemilu khususnya pada pilpres 2024, dengan diselenggarakannya pilpres pada 14 Februari 2024 lalu, itu merupakan tanda bahwa demokrasi di Indonesia masih berjalan.
Untuk itu, CEO Archi kembali mengingatkan kepada masyarakat indonesia untuk tetap menjaga keharmonisan.
” Setelah momen bersejarah pemilu 2024, mari kita tetap jaga keharmonisan serta rasa persatuan kita.” Kata CEO Mukhradis yang kutip tim tuturan.id melalui kutipan Instagram@archi.center pada Kamis (7/3/2024).
Selain itu, Mukhradis juga menyebutkan walau ada perbedaan pasca pemilu, namun dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik penting adanya persatuan.
” Meskipun perbedaan pendapat mungkin terjadi, kita dapat bersatu dalam semangat untuk membangun masa depan yang lebih baik Indonesia.” Sambungnya.
Diakhir kalimatnya, Mukhradis menegaskan dalam mempertahankan negara Indonesia ini pentingnya kebersamaan.
“Bersama kita kuat.” Tegasnya.
Semoga imbauan CEO muda dari ARCHI research and strategy ini dapat kembali membangun kesatuan serta keharmonisan kepada setiap masyarakat Indonesia, meski dalam dekade terakhir ini sebelum pemilu sempat adanya perpecahan.***